Bahan Peledak
Jumat, 3 Desember 2010 | 15:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Sutarman menyatakan, Jumat pagi tadi, jajarannya menggerebek sebuah kantor di Jakarta Utara yang kedapatan menyimpan bahan peledak jenis TNT (trinitro toluena), detonator aktif, dan berbagai senjata api.
Sejauh ini, polisi belum bisa mengaitkan temuan itu dengan jaringan teroris. "Tapi kami pastikan itu ilegal karena bahan peledak itu harus ada izin dan pengawasan" kata Sutarman, Jumat (3/12/2010) siang.
Lokasi tersebut merupakan sebuah kantor PT Philia Mandiri Sejahtera yang beralamat di Jalan Walang Permai RT 01 RW 12, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Di kantor itu tersimpan bahan peledak jenis TNT dan detonator aktif. "TNT dan detonator sekarang masih dalam penyelidikan dan sekarang kondisinya masih aktif," kata Sutarman.
Selain TNT dan detonator aktif dalam penggerebekan yang dilakukan dini hari tadi, polisi juga menemukan senjata api jenis CIS kaliber 22 dan 12 senapan mainan airsoft gun.
Dari penggerebekan ini, polisi mengamankan empat orang yang berada di dalam kantor. Polisi kemudian menyelidiki rumah pemilik kantor di Jalan Muncang Dalam Blok K RT 04 RW 13 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Penulis: Natalia Ririh | Editor: Marcus Suprihadi Sejauh ini, polisi belum bisa mengaitkan temuan itu dengan jaringan teroris. "Tapi kami pastikan itu ilegal karena bahan peledak itu harus ada izin dan pengawasan" kata Sutarman, Jumat (3/12/2010) siang.
Lokasi tersebut merupakan sebuah kantor PT Philia Mandiri Sejahtera yang beralamat di Jalan Walang Permai RT 01 RW 12, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Di kantor itu tersimpan bahan peledak jenis TNT dan detonator aktif. "TNT dan detonator sekarang masih dalam penyelidikan dan sekarang kondisinya masih aktif," kata Sutarman.
Selain TNT dan detonator aktif dalam penggerebekan yang dilakukan dini hari tadi, polisi juga menemukan senjata api jenis CIS kaliber 22 dan 12 senapan mainan airsoft gun.
Dari penggerebekan ini, polisi mengamankan empat orang yang berada di dalam kantor. Polisi kemudian menyelidiki rumah pemilik kantor di Jalan Muncang Dalam Blok K RT 04 RW 13 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
sumber : kompas.com
Berita Terkait:
Pemilik PT. Philia Mandiri Tersangka
Jumat, 3 Desember 2010 | 19:45 WIB
KOMPAS/ CLARA WRESTI
Kasat Serse Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar menunjukkan lembaran uang palsu yang ditemukan di gudang tersangka Hani Sapto Prabowo, Jumat (3/12/2010). JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi akhirnya menetapkan Hani Sapto Prabowo (41) yang merupakan pemilik kantor penyewaan alat berat dan ekspedisi muatan kapal laut PT. Philia Mandiri Sejahtera di Koja, Jakarta Utara, sebagai tersangka. Kepadanya dikenakan sangkaan memiliki da menyimpan bahan peledak dan senjata api.
"Satu orang bernama HSP ditetapkan sebagai tersangka, dengan dugaan memiliki dan menyimpan bahan peledak dan senjata api," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Jumat (3/12/2010) petang.
Menurut Boy, HSP yang sebelumnya sudah disebut namanya sebagai Hani Sapto Prabowo adalah residivis kepemilikan senjata api pada tahun 2002.
Selain HSP, turut diamankan pula tiga karyawan kantor, yaitu A (52), ABG (34), HO (43). "Ketiganya belum dimintai keterangan," kata Boy.
Sebuah kantor penyewaan alat berat bernama PT Philia Mandiri Sejahtera, beralamat di Jalan Walang Permai Nomor 4, Rt 7 Rw 12, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, digrebek polisi pada pukul 02.00 WIB, Jumat ( 3/11/2010 ). Di dalam kantor tersebut ditemukan 10 senjata laras panjang, 2 senjata laras pendek, 6 kotak TNT buatan Rusia, 4 detonator listrik buatan India, alat cetak uang senilai Rp 100 Ribu, Rp 50 Ribu, Rp 20 Ribu, dan sumbu ledak.
Dari penggrebekan ini, polisi mengamankan tiga orang yang berada di dalam kantor. Polisi kemudian menyelidiki rumah pemilik kantor, HSP, di Jalan Muncang Dalam Blok K, Rt 04 Rw 13 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dan menemukan istri tersangka tengah membakar uang dollar untuk menghilangkan barang bukti.
"Satu orang bernama HSP ditetapkan sebagai tersangka, dengan dugaan memiliki dan menyimpan bahan peledak dan senjata api," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Jumat (3/12/2010) petang.
Menurut Boy, HSP yang sebelumnya sudah disebut namanya sebagai Hani Sapto Prabowo adalah residivis kepemilikan senjata api pada tahun 2002.
Selain HSP, turut diamankan pula tiga karyawan kantor, yaitu A (52), ABG (34), HO (43). "Ketiganya belum dimintai keterangan," kata Boy.
Sebuah kantor penyewaan alat berat bernama PT Philia Mandiri Sejahtera, beralamat di Jalan Walang Permai Nomor 4, Rt 7 Rw 12, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, digrebek polisi pada pukul 02.00 WIB, Jumat ( 3/11/2010 ). Di dalam kantor tersebut ditemukan 10 senjata laras panjang, 2 senjata laras pendek, 6 kotak TNT buatan Rusia, 4 detonator listrik buatan India, alat cetak uang senilai Rp 100 Ribu, Rp 50 Ribu, Rp 20 Ribu, dan sumbu ledak.
Dari penggrebekan ini, polisi mengamankan tiga orang yang berada di dalam kantor. Polisi kemudian menyelidiki rumah pemilik kantor, HSP, di Jalan Muncang Dalam Blok K, Rt 04 Rw 13 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dan menemukan istri tersangka tengah membakar uang dollar untuk menghilangkan barang bukti.
Penulis: Natalia Ririh | Editor: Marcus Suprihadi
sumber : kompas.com
Berita Terkait:
Uang Palsu
JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran Polres Metro Jakarta Utara menemukan satu gepok uang dollar AS palsu di rumah Hani Sapta Prabowo (41) di Jalan Muncang Dalam Blok K, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/12/2010).
Saat polisi masuk ke dalam rumah tersebut, Nurhayati, istri tersangka sedang membakar uang-uang dollar AS palsu berwarna putih, di kloset kamar mandi. Satu gepok yang ditemukan polisi adalah yang belum terbakar.
Hani adalah pemilik kantor dan direktur perusahaan PT Philia Mandiri Sejahtera. Sebelumnya, di kantor ekspedisi muatan kapal laut di Jalan Walang Permai, Koja, Jakarta Utara, itu polisi menemukan sejumlah senjata api, bahan peledak, uang palsu, dan alat pengisap sabu.
Penggeledahan dilanjutkan ke kediaman Hani. Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Andap Budhi Revianto, uang palsu ini jika dicelupkan pada cairan tertentu baru akan muncul warnanya. "Kami juga menemukan lima lembar kertas HVS yang sudah tercetak gambar uang Rp 100.000 dan Rp 50.000," kata Andap.
sumber : kompas.com
Saat polisi masuk ke dalam rumah tersebut, Nurhayati, istri tersangka sedang membakar uang-uang dollar AS palsu berwarna putih, di kloset kamar mandi. Satu gepok yang ditemukan polisi adalah yang belum terbakar.
Hani adalah pemilik kantor dan direktur perusahaan PT Philia Mandiri Sejahtera. Sebelumnya, di kantor ekspedisi muatan kapal laut di Jalan Walang Permai, Koja, Jakarta Utara, itu polisi menemukan sejumlah senjata api, bahan peledak, uang palsu, dan alat pengisap sabu.
Penggeledahan dilanjutkan ke kediaman Hani. Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Andap Budhi Revianto, uang palsu ini jika dicelupkan pada cairan tertentu baru akan muncul warnanya. "Kami juga menemukan lima lembar kertas HVS yang sudah tercetak gambar uang Rp 100.000 dan Rp 50.000," kata Andap.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.