Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 08 Desember 2010

Sambut 1 Suro di Gua Maria

JOURNALIST'S DIARY
Sambut 1 Suro di Gua Maria
Senin, 06 Desember 2010 , 23:22:00 WIB
Laporan: Hendry Ginting

ILUSTRASI
  

RMOL. Malam 1 Suro ini, pusat Pelatihan Seni Olah Pernapasan "Perguruan Tenaga Dalam "Bintang Timur" menggelar kegiatan ritual dengan mengunjungi sejumlah petilasan yang ada di Jawa Tengah seperti ziarah ke gua Maria 'Sancta Rosa Mystica', yang terletak dusun Banyu Urip, Tuntang, Salatiga dan Sendang Senjoyo yang berada di desa Tegal Waton kecamatan Tengaran, Salatiga.

Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka  menyambut 1 Suro. Para peziarah yang datang ke sana memanfaatkan momen ini untuk membersihkan diri alias ruwatan. Tak lupa juga mereka  memanjatkan doa, agar lepas dari persoalan hidup, seperti mendoakan saudara maupun kerabat yang sakit.
Ketika mengunjungi gua Maria, para ziarah  disuguhkan diorama tentang proses penyaliban Yesus Kristus. Diorama itu ada di setiap tingkatan anak tangga hingga ke puncak bukit.

Sebagai tempat yang dianggap suci, peziarah tidak boleh seenaknya menaiki anak tangga. Sebelum naik, para penziarah diwajibkan membersihkan diri di Sendang Banyu Urip. Air Banyu Urip ini dipercaya juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Para peziarah tidak mengalami hambatan untuk mencapai Gua Maria karena anak tangga sudah dibuat permanen.

Begitu ke-18 anggota Bintang Timur yang dipimpin guru besarnya Soehardjo tiba mereka kemudian berdoa memanjatkan syukur karena tiba dengan selamat. Setelah itu, dengan tertib satu per satu mereka membasuh muka di sendang atau sumber air  Banyu Urip dan  kemudian bergerak menapaki anak tangga menuju gua Maria.

Di setiap pemberhentian ada diorama  yang menggambarkan peristiwa yang dialami sang Mesias itu. Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, rombongan tiba di atas puncak, dan suasana hening pun menyambut. Tampak di atas puncak bukit patung Yesus Kristus setinggi sekitar 7 meter yang diapit dua salib di belakang seperti gambaran di Bukit Golgota.

Posisi patung Sang Juru Selamat ini persis menghadap penziarah di anak tangga Perhentian XII. Sedangkan, Gua Maria terletak Persis di bawah salib Yesus Kristus. Gua berdiameter 5 x 5 meter. Di sebelah goa itu terlihat patung Maria yang dibalut busana berwarna putih kekuning-kuningan dengan tiga kuntum mawar putih, merah dan kuning emas di jubah atasnya.

Para pendekar Bintang Timur memanfaatkan momentum itu untuk mendekati patung setelah sebelumnya melepaskan sepatu dan sandal.  Mereka kemudian sujud untuk memanjatkan doa di depan patung Maria. Mereka duduk bersila dengan sikap meditasi, tangan dibentangkan di atas kaki. Mata mereka terpejam. Suasana tenang menyempurnakaan doa mereka.[ald]

Sumber berita : rakyakmerdeka.co.id,  kamis, 08 Desember 2010

Baca juga:

Gusti Ninil: Keraton Surakarta Kirab Besok Malam
Keraton Solo Bersiap untuk Malam 1 Suro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini