Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 16 Februari 2011

Bambang Soesatyo Kritik Lemahnya Intelijen

Bambang Soesatyo Kritik Lemahnya Intelijen

 
Bambang Soesatyo Kritik Lemahnya Intelijen
Jakarta (ANTARA) - Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Bambang Soesatyo, mengkritik kinerja komunitas intelijen negara yang dinilai masih lemah dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya kerusuhan di suatu tempat.
"Jika fungsi intelijen efektif, sejumlah kerusuhan berlatar belakang SARA dalam rentang waktu singkat mestinya bisa dicegah," kata Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan, karena efektivitas fungsi intelijen memengaruhi ketahanan dan keamanan negara, pihaknya mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberi perhatian ekstra pada masalah intelijen itu.
"DPR RI akan mendukung penuh langkah Presiden merevitalisasi fungsi intelijen negara," tegas Bambang Soesatyo yang juga anggota Komisi III DPR RI.
Bambang Soesatyo mengatakan, rentang waktu kerusuhan Cikeusik, Pandeglang, Banten, dengan Temanggung, Jawa Tengah, hanya dalam hitungan jam, sebagai indikator lemahnya intelijen kita.
"Dalam strategi ketahanan dan keamanan negara, dua rusuh itu menjadi bukti bahwa komunitas intelijen kebobolan," ujarnya.
Faktanya, menurutnya, intelijen memang terlalu sering kebobolan.
"Hal itu bisa dilihat dari tingginya gelombang penyelundupan Narkoba, beroperasinya jaringan mafia narkoba mancanegara di Indonesia, sampai maraknya penyelundupan produk-produk manufaktur maupun `illegal logging, fishing and mining`," ungkapnya.
Bambang Soesatyo selanjutnya berpendapat, sangat berbahaya jika komunitas atau satu-satuan intelijen negara dibiarkan lemah seperti sekarang.
"Saya menangkap kesan adanya ketidakpedulian pemerintah terhadap urgensi intelijen negara yang kuat dan efektif," katanya.
Patut disadari bersama, lanjutnya, kalau intelijen dibiarkan terus melemah, taruhannya ialah ketahanan dan keamanan nasional.
"Kadang, harga yang harus kita bayar menjadi jauh lebih mahal dibanding mengongkosi komunitas intelijen yang kuat dan efektif," tandas Bambang Soesatyo.
Menjawab pertanyaan ANTARA tentang adanya kesan kelemahan (intelijen) itu, ia mengatakan, hal tersebut memang merupakan keinginan pihak asing, agar leluasa mengeruk potensi RI dan menguasai jejaring birokrasi serta LSM.
"Benar. Indikasinya sangat kuat. Dan sayangnya para pemimpin kita tidak menyadari hal itu," tandas Bambang Soesatyo.
Sumber : antara, kamis, 17 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini