Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Minggu, 06 Februari 2011

Enam Jemaah Ahmadiyah Tewas

Bentrokan di Desa Cikeusik
Enam Jemaah Ahmadiyah Tewas
Penulis: | Editor: Glori K. Wadrianto
Minggu, 6 Februari 2011 | 13:29 WIB

Dibaca: 13686

SHUTTERSTOCK Ilustrasi
PANDEGLANG, KOMPAS.com Sebanyak enam orang anggota Jemaah Ahmadiyah meninggal akibat bentrokan antara jemaah keagamaan itu dengan warga di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2/2011).
"Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jemaah Ahmadiyah," kata Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik ketika dikonfirmasi, Minggu.
Lukman menjelaskan, seluruh korban meninggal itu tidak diketahui identitasnya karena tak memiliki kartu identitas, namun seluruhnya berasal dari luar daerah dan merupakan Jemaah Ahmadiyah.
Sementara satu orang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka bacok pada lengah kanannya. "Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jemaah Ahmadiyah," kata Lukman.
Lukman juga menjelaskan, sebenarnya warga tidak bermaksud melakukan kekerasan. Masyarakat hanya ingin agar Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri. "Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi permintaan itu abaikan oleh mereka," katanya.
Menurut Lukman, pada Sabtu malam, puluhan anggota Jemaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat, dan menginap di rumah Parman.
Pada Minggu pagi, sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, di antaranya berasal dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, dan Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mendatangi rumah Parman.
Saat massa tiba, puluhan Jemaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudah siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang, dan tombak. Sesaat kemudian, kata Lukman, salah seorang anggota Jemaah Amhadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. "Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini