Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 16 Februari 2011

Golkar: Pernyataan Jubir FPI Menentang Demokrasi


Rabu, 16 Februari 2011 , 15:38:00 WIB
Laporan: Widya Victoria

PRIYO BUDI SANTOSO/IST
  

RMOL. Jika ada aktivis ormas yang melakukan tindak kekerasan, maka pemerintah harus menangkapnya. Namun tindakan anarkis oknum kelompok tertentu tidak bisa dijadikan alasan untuk membubarkan ormas.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, di gedung DPR/MPR Jakarta (Rabu, 16/2).

Ketua DPP Partai Golkar ini juga menentang pernyataan Jurubicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, yang menyatakan siap menggulingan Presiden SBY, jika berani membubarkan FPI. Dan meskipun SBY belum berhasil menuntaskan masalah yang melilit bangsa, namun tidak bisa diancam dengan penggulingan.

"Itu makar, karena menentang demokrasi dan inkonstitusional," demikian Priyo.[yan]


 Berita Terkait :


Din Syamsuddin: Siapapun Aktor Intelektualnya, Kami Menyesalkan
Rabu, 16 Februari 2011 , 16:19:00 WIB

Laporan: Sugeng Triono

DIN SYAMSUDDIN/IST
  

RMOL. Segala bentuk kekerasan atas nama apapun yang dilakukan oleh siapapun terhadap siapapun tidak dapat  ditolerir.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin usai bertemu dengan perwakilan Kongres Yahudi Sedunia di Jalan Kemiri, Menteng, Jakarta Pusat (Rabu, 16/2). Pernyataan Din ini disampaikan untuk mengomentari kasus kekerasan yang terjadi dalam dua pekan terakhir, terutama penyerangan terhadap pesantren Al Mahad Al Islami di Pasuruan, kemarin (Selasa, 15/2).

"Siapapun yang melalukannya, siapapun aktor intelektualnya, kami menyesalkan peristiwa tersebut," ujar Din.

Din tidak tahu pasti apa yang menjadi motif di balik serangan itu.

"Itulah tugas negara dan polisi mengusut tuntas dan harus selesai kasus ini," demikian Din. [guh] Sumber : Rakyatmerdeka.co.id.  Rabu, 16 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini