Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Senin, 14 Februari 2011

Terorisme


Ba'asyir-Dulmatin Perencana Latmil Aceh
Penulis: Sandro Gatra | Editor: Heru Margianto
Senin, 14 Februari 2011 | 10:15 WIB

Dibaca: 4929

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Terdakwa yang diduga terlibat kegiatan pelatihan militer kelompok teroris di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, Abu Bakar Baasyir menunggu sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatihan militer atau latmil kelompok teroris di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, direncanakan oleh terdakwa Abu Bakar Ba'asyir bersama Joko Pitono alias Yahya Ibrahim alias Dulmatin alias Pak Bos. Awal pembicaraan dilakukan di ruko di sekitar Pondok Pesantren Mukmin, Ngruki, Solo, Jawa Tengah.
Awalnya, Dulmatin menyampaikan keinginan kepada Ubaid, anggota Majelis Syuro Jamaah Anshorud Tauhid (JAT), untuk memfasilitasi pertemuan dirinya dengan Ba'asyir selaku Amir JAT. Ubaid lalu menyuruh adiknya, Umar Bahrudin, menemui Ali Miftah (DPO) untuk meminjamkan ruko milik Ali.
Setelah ruko siap, Umar membawa Dulmatin dari Magetan menuju Sukoharjo dengan sepeda motor. Adapun Ubaid menemui Ba'asyir dan menyampaikan permintaan Dulmatin.
"Terdakwa menyetujui, lalu datang ke ruko dan bertemu dengan Dulmatin. Kemudian terdakwa (Ba'asyir) meminta Ubaid dan Umar supaya keluar dari ruko karena terdakwa akan berbicara berdua saja dengan Dulmatin," ucap M Faufik, koordinator jaksa penuntut umum, saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2/2011).

Dalam pertemuan itu, menurut jaksa penuntut, Ba'asyir dan Dulmatin merencanakan pelatihan militer di Aceh. Setelah selesai, Ba'asyir keluar terlebih dulu. Di dalam ruko, Dulmatin menyampaikan ke Ubaid untuk membicarakan pelatihan militer dengan Muzayyin alias Mustaqim, Ketua Hisbah JAT Pusat (DPO). "Dulmatin meminta Ubaid mengundang Muzayyin hadir pada pertemuan keesokan hari di tempat yang sama," ucap jaksa penuntut.
Keesokan hari, diadakan pertemuan lanjutan antara Ba'asyir, Muzayyin, dan Ubaid. Saat itu, Ba'asyir menerima usul Muzayyin agar Abu Tholud dilibatkan. Pertemuan selanjutnya dilakukan di Kompleks Pondok Pesantren Mukmin antara Abu Tholud, Ubaid, dan Muzayyin. Saat itu, Abu Tholud bersedia menjadi penanggung jawab pelatihan.
"Kemudian, di rumah Abdul Hamid di Ngruki dilakukan pertemuan antara Dulmatin dan Abu Tholud, sedangkan Ubaid dan Abdul Hamid menunggu di luar," kata jaksa penuntut.
Sumber : Kompas.com . /Senin, 14 Februari 2011 | 10:15 WIB
                http://nasional.kompas.com/read/2011/02/14/10155396/Ba.asyir-Dulmatin.Perencana.Latmil.Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini