Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Senin, 02 Mei 2011

Eks Menteri NII: Punya Aset Emas 20 Ton!

Ma'had Al Zaytun
Eks Menteri NII: Punya Aset Emas 20 Ton!
yuli | Jumat, 29 April 2011 | 06:44 WIB


Dibaca: 126327
 
facebook.com/pages/I-LOVE-AL-ZAYTUN 
Bekas Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, bekas Menteri Koperasi Adi Sasono, dan bekas Menteri Penerangan Harmoko saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam peringatan 1 Muharram 1432 H yang jatuh pada 7 Desember 2010.
JAKARTA, KOMPAS.com — Bekas Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia (NII) Imam Supriyanto membenarkan adanya simpanan kelompok itu di Bank Century, kini jadi Bank Mutiara.

Namun, berbeda dengan data yang disampaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Imam Supriyanto menyebut jumlah dana justru mencapai Rp 250 miliar.
"Kalau dirupiahkan, seingat saya ada Rp 250 miliar. Itu dalam bentuk obligasi dan emas batangan lebih-kurang beratnya 20 ton," kata Imam Supriyanto kepada Tribunnews, Kamis (28/4/2011).
Imam mengaku resmi meninggalkan NII tahun 2007 setelah mendapat nasihat ibundanya yang lebih dahulu keluar dari NII.
Eks Menteri NII itu menceritakan, dana milik NII itu disimpan atas nama Imam Besar NII Abu Maarik. "Sepertinya, rekening di Bank Century tidak satu nama. Biasanya Abu Maarik juga memakai nama anaknya di Bank Century. Abu Maarik itu adalah teman dekat Robert Tantular (bekas bos Bank Century)," kata Imam.
Menurut dia, dana yang berhasil digalang NII kemudian disimpan ke Bank Century. "Abu Maarik adalah nasabah terbaik Bank Century. Abu Maarik sangat dekat dengan Robert Tantular. Bahkan, setiap tahunnya Abu Maarik kerap dihadiahi mobil mewah," kata Imam.
Ia mengaku bersedia bercerita apa adanya sebagai bentuk penyesalannya karena telah masuk organisasi NII. "Berkat jalan Allah melalui ibu saya, pada tahun 2007 saya bisa keluar dari organisasi yang saya geluti sejak 1987," ungkapnya. (Rachmat Hidayat)
Sumber : KOMPAS.com| Jumat, 29 April 2011 | 06:44 WIB/

NII Simpan Rp 46 Miliar di Bank Century
yuli | Jumat, 29 April 2011 | 06:02 WIB
Dibaca: 79780

facebook.com/pages/I-LOVE-AL-ZAYTUN Bekas Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, disambut Syekh AS Panji Gumilang saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam peringatan 1 Muharram 1432 H yang jatuh pada 7 Desember 2010.

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang belakangan banyak disebut terkait kasus penculikan dan "cuci otak" sejumlah orang diketahui memiliki simpanan miliaran rupiah di Bank Century atau kini bernama Bank Mutiara.

Keberadaan dana simpanan NII di Bank Century pernah disampaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century, 21 Desember 2009. Dalam laporan yang ditandatangani Kepala PPATK Yunus Husein disebutkan, simpanan sebesar Rp 46,2 miliar itu atas nama Abu Maarik.
Deposan Bank Century bernama Abu Maarik tersebut diduga kuat merupakan nama lain dari Abu Toto alias Syekh Abdus Salam Panji Gumilang. Abu Maarik adalah tokoh yang terkait erat dengan NII. Ia juga dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Al-Zaytun.
"Saya minta pemerintah segera melumpuhkan jaringan yang merusak negara, seperti kelompok NII, apalagi setelah ditemukan dana miliaran rupiah di Bank Century yang diduga milik NII. Ini tentu mengecewakan mengapa tidak terendus dari dulu," ujar Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Dalam hal ini, Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century akan mendesak aparat penegak hukum mengungkap lebih dalam dana NII di Bank Century yang kini menjadi Bank Mutiara tersebut. (Rachmat Hidayat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini