Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Sabtu, 14 Mei 2011

NII : Pemerintah Diminta Ungkap Beking Gerakan NII


Pemerintah Diminta Ungkap Beking Gerakan NII  

Ilustrasi NII menyusup dalam birokrasi. TEMPO/Adi Prasetya Gilang
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejarawan Asvi Warman Adam mendesak pemerintah bertindak cepat dan tegas dalam penanganan gerakan Nasional Islam Indonesia (NII) yang sudah meresahkan masyarakat. “Negara tidak usah takut terhadap pihak-pihak yang merugikan masyarakat,” kata Asvi seusai dialog tentang RUU Intelijen, Ancaman Bagi Demokrasi dan Penegakan HAM di Indonesia, di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2011.

Menurut Asvi, gerakan NII terbukti membahayakan. Mereka sengaja mencuci otak para pengikutnya yang bertujuan mendirikan negara Islam. Ratusan ribu warga negara telah menjadi korban, namun sayangnya pemerintah lamban menangani hal itu.
Ia juga meminta agar isu gerakan NII ini jangan sampai mengalihkan perhatian masyarakat. “Ada pandangan agar diselesaikan secara diam-diam. Saya tidak setuju itu,” kata Asvi. “Ungkap tuntas siapa di belakangnya."

Pemerintah juga diminta segera menggelar pemeriksaan terhadap Pondok Pesantren Al-Zaytun yang diduga sebagai pusat gerakan tersebut. Asvi juga meminta pemerintah bersikap tegas terhadap mereka yang diduga membekingi lembaga itu. “Dengan tuduhan penipuan sudah bisa diperiksa,” ujarnya.

Isu soal gerakan NII kembali marak belakangan ini. Gerakan tersebut diduga terus melancarkan rekrutmen anggota baru. Beragam lapisan masyarakat telah menjadi pengikut. Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam menyatakan anggota gerakan NII sudah mencapai 500 ribu jiwa dan tersebar di 28 provinsi di Indonesia dengan perangkat struktur pemerintahan yang lengkap, mulai gubernur hingga lembaga pemerintahan tingkat desa. Belakangan, gerakan ini dianggap semakin menghawatirkan karena ternyata sudah merasuki ranah birokrasi hingga partai politik.

JAYADI SUPRIADINSumber ; Tempo Interaktif/Rabu, 11 Mei 2011 | 16:45 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/05/11/brk,20110511-333851,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini