Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Sabtu, 14 Mei 2011

Terorisme : Inilah Rekam Jejak Teroris Sukoharjo


Inilah Rekam Jejak Teroris Sukoharjo

Densus 88. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua orang, Sigit Qurdowi dan Hendro, yang dicap kepolisian sebagai teroris, Sabtu dini hari tadi, 14 Mei 2011, tewas di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal I Ketut Untung Yoga, inilah rekam jejak Sigit Qurdowi dan Hendro, yang tewas karena baku tembak. "Mereka masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) bom gereja dan Polsek Pasar Kliwon bulan Desember 2010," ujarnya melalui pesan pendek, Sabtu, 14 Mei 2011.

Sigit, yang merupakan Amir alias pemimpin Tim Hisbah, dan Hendro sebagai pengawalnya, juga terlibat jaringan terorisme di Cirebon. Mereka pun merencanakan pembalasan terhadap Kepolisian pada Mei 2011. "Ini diketahui dari dokumen dan keterangan pelaku yang sudah tertangkap," katanya.

Selain itu, keduanya terkait pula dengan empat tersangka yang ditangkap sebelumnya di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Untung Yoga, Sigit dan Hendro tewas saat Kepolisian berusaha menangkap keduanya di Jalan Pelajar Pejuang, Cemani, Sukoharjo, pukul 01.15 WIB. Ia menguraikan, Sigit dan Hendro dengan mengendarai sepeda motor keluar dari sebuah rumah di Cemani, mengarah ke posisi tim pengintai dan tim tindak Detasemen Khusus 88.

Tiba-tiba mereka berbalik arah, lalu dibuntuti tim Detasemen. Saat tim hendak berusaha menghentikan motor, Sigit yang berada di boncengan motor menembaki anggota Detasemen. Otomatis, anggota Detasemen membalas tembakan.

Tembakan Sigit menewaskan seorang lelaki pedagang angkringan, Nur Iman, yang berada tak jauh dari posisi mereka. Baku tembak lantas menewaskan pula Sigit dan Hendro.

Untung Yoga menambahkan, sejumlah barang bukti disita dari tersangka, yakni dua pucuk senjata api jenis FN, satu pucuk senjata api Baretta, satu granat manggis yang masih aktif, serta sekitar seratus butir peluru untuk FN.

BUNGA MANGGIASIH
Sumber : Tempo Interaktif/Sabtu, 14 Mei 2011 | 10:25 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/05/14/brk,20110514-334452,id.html

Berita terkait :

Jejak Teroris Solo Terendus Dua Hari Lalu  

Dua polisi berjaga-jaga di lokasi penembakan dua terduga teroris di Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, (14/5). TEMPO/Andry Prasetyo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penembakan dua buron pelaku teror di Solo merupakan buah dari proses penangkapan sejumlah tersangka dua hari sebelumnya.

"Sebelum terjadi baku tembak tadi malam, kami telah menangkap empat orang yang diduga tersangka kasus teroris," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Sabtu, 14 Mei 2011.

Keempat tersangka adalah Edi T alias Edi Jablay, Ari Budi alias Abas alias Irwan, Hari Budiarto alias Nobita, dan Aripin Haryono.

Mereka diringkus sejak hari Kamis lalu lantaran diduga mengetahui dan terlibat dalam kasus Bom Cirebon. "Mereka merupakan kelompok yang memasok senjata api dan amunisi, termasuk granat," kata Boy.

Kesimpulan itu diperoleh setelah polisi menggeledah rumah Haryanto, salah seorang tersangka lain, di Jalan Perkutut, Banmati, Sukoharjo.

Di rumah tersebut, kata Boy, polisi menyita sekitar 183 butir peluru kaliber 9 milimeter dan 381 butir peluru kaliber 5,56 milimeter. "Para tersangka saat ini masih diperiksa secara intensif oleh Densus 88," ucap Boy.

Dua buron kasus Bom Cirebon tewas tertembak tadi malam. Peristiwa berawal ketika petugas menyetop sepeda motor yang dikendarai Sigit Qurdowi (Amir Tim Hisbah) dan Hendro, pengawal Sigit, di Jalan Pelajar Pejuang, Kecamatan Cemani, Solo.

Namun, upaya itu malah berujung baku tembak. Kedua pelaku tewas setelah sebelumnya menembak seorang pedangan angkringan.

RIKY FERDIANTOSumber : Tempo Interaktif/Sabtu, 14 Mei 2011 | 10:19 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/05/14/brk,20110514-334451,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini