Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 04 Mei 2011

Terorisme : Telepon Kuwaiti Ungkap Jejak Osama

Telepon Kuwaiti Ungkap Jejak Osama

OPERASI komando yang menewaskan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, Senin (2/5) dini hari, hanya berlangsung 40 menit, tetapi persiapan menuju operasi menentukan itu butuh bertahun-tahun. Hampir 10 tahun Osama bin Laden berhasil menutupi jejak pelarian sampai satu panggilan telepon mengubah segalanya...
Sejak Osama berhasil meloloskan diri dari serangan masif pasukan Amerika Serikat di wilayah pegunungan Tora Bora, Afganistan, Desember 2001, jejaknya bagaikan menghilang. Ia pindah dari tempat persembunyian satu ke tempat lain dan menghindari pembicaraan telepon atau bentuk komunikasi elektronik lain yang bisa dilacak Badan Pusat Intelijen AS (CIA).
Komunikasi langsung dengan para komandan lapangan, apalagi dengan para prajuritnya, juga terlalu riskan karena akan mudah terdeteksi. Satu-satunya pilihan aman untuk berkomunikasi adalah melalui sarana kurir, pembawa pesan yang dipercaya Osama dengan seluruh jiwa raganya.
Para petugas CIA sadar betul kurir ini adalah kunci menuju tempat persembunyian Osama. Masalahnya, mencari kurir ini hampir sama susahnya dengan mencari Osama sendiri.
Dari para anggota Al Qaeda yang ditahan CIA sejak peristiwa 11 September 2001, hanya didapat nama samaran kurir tersebut, yakni Abu Ahmed al-Kuwaiti. Pemimpin nomor 3 Al Qaeda, Khalid Sheikh Mohammed, mengakui mengenal al Kuwaiti, tetapi membantah orang itu terkait gerakan Al Qaeda.
Baru pada 2004, setelah CIA menangkap Hassan Ghul, seorang tokoh operasi lapangan Al Qaeda, didapat konfirmasi bahwa al-Kuwaiti adalah seorang kurir penting. Ghul juga mengatakan, al-Kuwaiti adalah orang dekat Faraj al-Libi yang menggantikan Khalid Sheikh Mohammed sebagai komandan operasi Al Qaeda. ”Hassan Ghul menjadi mata rantai penting (dalam operasi pelacakan Osama),” tutur seorang pejabat intelijen AS yang berbicara dalam kondisi anonim karena sensitivitas masalah ini.
Mei 2005, al-Libi tertangkap. Kepada CIA ia mengaku perintah pengangkatannya menggantikan Mohammed disampaikan seorang kurir. Namun, dia mengarang nama lain untuk kurir tersebut dan membantah mengenal al-Kuwaiti.
Kengototan Mohammed dan al-Libi terkait al-Kuwaiti justru makin meyakinkan CIA akan pentingnya posisi al-Kuwaiti. Mohammed bahkan dilaporkan tak menyebut nama al-Kuwaiti sedikit pun saat disiksa dengan teknik waterboarding.
Titik balik
Melalui beberapa interogasi dengan para perwira kelas menengah Al Qaeda dan keluarganya, akhirnya CIA mendapat identitas asli al-Kuwaiti, yakni Sheikh Abu Ahmed, warga Pakistan yang lahir di Kuwait.
Meski demikian, CIA tidak tahu persis di mana Ahmed berada. Dua tahun lalu mereka hanya tahu Ahmed dan seorang saudaranya beroperasi di suatu tempat dekat Islamabad, Pakistan.
Sampai akhirnya pertengahan tahun lalu Ahmed menelepon seseorang yang sedang diawasi CIA. Satu panggilan telepon ini menjadi titik balik bagi CIA dan membuka jalan untuk menelusuri jejak persembunyian Osama.
Agustus 2010, agen-agen rahasia AS akhirnya menemukan tempat tinggal Ahmed di sebuah rumah besar di Abbottabad, Pakistan. Ia tinggal bersama keluarganya dan satu keluarga lagi yang tinggal di rumah tertutup dinding tinggi itu.
Sejak saat itu, CIA bersama Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA), yang menganalisis citra satelit dan foto dari pesawat mata-mata, memusatkan perhatian pada rumah berlantai tiga ini.
Situasi pun berkembang makin cepat, dari hitungan pekan ke hitungan hari dan jam. Sampai akhirnya, setelah makin yakin rumah itu berisi tokoh penting Al Qaeda yang kemungkinan besar adalah Osama, Presiden Barack Obama, Jumat (29/4), memerintahkan operasi militer untuk menyerbu rumah itu. Akhir perjalanan Osama bin Laden telah ditentukan.(AP/AFP/Reuters/DHF)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini