Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Sekelompok warga mengamuk dan membakar rumah di Kampung Cisalopa, Desa
Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah, Sukabumi saat hari raya Idul
Fitri. Pembakaran dipicu atas hilangnya tokoh agama Ustad Edin.Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul mengatakan kejadian tersebut berawal pada Minggu (8/7/2012) dimana Polres Sukabumi menerima informasi dari masyarakat Tentang adanya aliran sesat TORIQOH ATIJANI mutlak CIMAHI bentukan Sumarna.
"Berdasarkan informasi tersebut Kapolres Sukabumi, Muspida dan MUI mengamankan pimpinan dan pengikut aliran tersebut," kata Kombes Martinus kepada Tribunnews.com, Selasa (21/8/2012).
Setelah diamankan, Martinus mengatakan dilakukan pertemuan dan pengucapan dua kalimat syahadat sebagai pertanda dengan ikhlas kembali kepada ajaran Islam.
"Pada hari Kamis 16 agustus 2012 masyarakat Desa Bojongtipar Kecamatan Jampangtengah dan sekitarnya berkumpul di sekitar rumah Sumarna. karena pernyataan Sumarna bahwa pada pukul 02.00 wib hari Jumat tanggal 17 Agustus 2012 akan terjadi Kiamat," ujar Martinus.
Akhirnya Polres Sukabumi dan Aparat TNI mengamankan penganut aliran sesat TORIQOH ATIJANI mutlak CIMAHI dan menangkap pimpinananya Sumarna dan adiknya Budiman.
Martinus lalu mengungkapkan pada Minggu 19 Agustus 2012 pukul 14.15 WIB di Kecamatan Jampangtengah berkumpul sekitar 1000 orang yang mencari tokoh agama Ustad Edin, yang juga pimpinan ormas Garis. Ustad Edin tidak
diketahui keberadaannya sejak hari Selasa 14 Agustus 2012 dan diduga berada di rumah Sumarna.
"Karena tidak menemukan keberadaan Ustad Edin di sekitar rumah Sumarna massa merusak dan membakar rumah Sumarna," katanya.
Setelah penyelidikan dan penyidikan Polres Sukabumi, ternyata terungkap Ustad Edin dibunuh oleh Sumarna dan pengikutnya pada Selasa 14 Agustus 2012.
"Jenazah Ustad Edin dikuburkan di belakang rumah Sumarna, ditemukan dalam posisi telungkup menggunakan celana pendek, kaos dan jaket hitam dalam keadaan mulai membusuk," kata Martinus.
Akibat penemuan jenazah Ustad Edin, masyarakat sekitar dan ormas Garis melakukan perusakan dan pembakaran.
"Mereka berupaya melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap rumah Sumarna yang masih tersisa satu rumah dan pengikutnya," ujarnya.
sumber: http://id.berita.yahoo.com/ustad-tewas-di-tangan-jamaah-diduga-aliran-sesat-070734381.html
Berita terkait :
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Puluhan warga yang diduga
anggota aliran sesat At Tijaniyah pimpinan Sumarna di Kampung Cisalopa,
Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi
dievakuasi Kamis (16/8) malam. Hal ini terpaksa dilakukan aparat
keamanan karena warga di sekitar kampung meminta aliran tersebut
dibubarkan.
Warga yang tidak suka keberadaan aliran tersebut
mendatangi komunitas ini karena mendengar masih adanya aktivitas
menyimpang kelompok itu. Padahal, sebelumnya aliran tersebut berjanji
akan membubarkan diri. Terlebih, aliran tersebut dinyatakan sesat oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi karena meniadakan
kewajiban shalat Subuh dan shalat Jumat. ‘’Warga kecewa karena mengaku sudah bubar tapi aliran itu ternyata masih berjalan,’’ terang salah seorang warga, Ali Mukti, Jumat (17/8). Ali mengatakan, warga menuntut agar aliran tersebut dibubarkan. Selain itu para anggota aliran tersebut dikembalikan ke Bogor, karena berasal dari daerah itu.
Dalam aksinya warga sempat membakar sebuah saung dan menggulingkan mobil milik anggota aliran itu. Proses evakuasi puluhan anggota aliran Attijaniyah pimpinan Sumarna mendapatkan pengawalan dari Polres Sukabumi dan aparat TNI. ‘’Permasalahan ini sebenarnya sudah ditangani Pemkab Sukabumi dan MUI,’’ ujar Kapolres Sukabumi, AKBP M Firman di lokasi kejadian.
Bahkan, MUI telah menyatakan aliran ini sesat karena meniadakan shalat Subuh dan Jumat. Namun, diduga para anggota aliran ini masih beraktivitas sehingga memancing amarah warga. Polres Sukabumi, kata Firman, mengevakuasi pengikut aliran Attijaniyah ke sebuah tempat yang aman.
sumber: http://id.berita.yahoo.com/foto/diduga-ikuti-aliran-sesat-puluhan-warga-dievakuasi-foto-090233337.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.