Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 21 Agustus 2012

Ustad Tewas di Tangan Jamaah Diduga Aliran Sesat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekelompok warga mengamuk dan membakar rumah di Kampung Cisalopa, Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah,  Sukabumi saat hari raya Idul Fitri. Pembakaran dipicu atas hilangnya tokoh agama Ustad Edin.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul mengatakan kejadian tersebut berawal pada Minggu (8/7/2012) dimana Polres Sukabumi menerima informasi dari masyarakat Tentang adanya aliran sesat TORIQOH ATIJANI mutlak CIMAHI bentukan Sumarna.
"Berdasarkan informasi tersebut Kapolres Sukabumi,  Muspida dan MUI mengamankan pimpinan dan pengikut aliran tersebut," kata Kombes Martinus kepada Tribunnews.com, Selasa (21/8/2012).
Setelah diamankan, Martinus mengatakan dilakukan pertemuan dan pengucapan dua kalimat syahadat sebagai pertanda dengan ikhlas kembali kepada ajaran Islam.
"Pada hari Kamis 16 agustus 2012 masyarakat  Desa Bojongtipar Kecamatan Jampangtengah dan sekitarnya berkumpul di sekitar rumah Sumarna. karena pernyataan  Sumarna bahwa pada pukul 02.00 wib hari Jumat tanggal 17 Agustus 2012 akan terjadi Kiamat," ujar Martinus.

Akhirnya Polres Sukabumi dan Aparat TNI mengamankan  penganut aliran  sesat TORIQOH ATIJANI mutlak CIMAHI dan menangkap pimpinananya Sumarna dan adiknya  Budiman.
Martinus lalu mengungkapkan pada Minggu 19 Agustus 2012 pukul 14.15 WIB di Kecamatan Jampangtengah berkumpul sekitar 1000 orang yang mencari tokoh agama Ustad Edin, yang juga pimpinan ormas Garis. Ustad Edin tidak
diketahui keberadaannya sejak hari Selasa 14 Agustus 2012 dan diduga berada di rumah  Sumarna.
"Karena tidak menemukan keberadaan Ustad Edin  di sekitar rumah  Sumarna massa merusak dan membakar rumah  Sumarna," katanya.
Setelah penyelidikan dan penyidikan Polres Sukabumi, ternyata terungkap Ustad Edin dibunuh oleh Sumarna dan pengikutnya pada Selasa 14 Agustus 2012.
"Jenazah Ustad Edin dikuburkan di belakang rumah Sumarna, ditemukan dalam posisi telungkup menggunakan celana pendek, kaos dan jaket hitam dalam keadaan mulai membusuk," kata Martinus.
Akibat penemuan jenazah Ustad Edin, masyarakat sekitar dan ormas Garis melakukan perusakan dan pembakaran.
"Mereka  berupaya melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap rumah Sumarna yang masih tersisa satu rumah dan pengikutnya," ujarnya.
sumber: http://id.berita.yahoo.com/ustad-tewas-di-tangan-jamaah-diduga-aliran-sesat-070734381.html

Berita terkait :
Diduga Ikuti Aliran Sesat, Puluhan Warga Dievakuasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Puluhan warga yang diduga anggota aliran sesat At Tijaniyah pimpinan Sumarna di Kampung Cisalopa, Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi dievakuasi Kamis (16/8) malam. Hal ini terpaksa dilakukan aparat keamanan karena warga di sekitar kampung meminta aliran tersebut dibubarkan.
Warga yang tidak suka keberadaan aliran tersebut mendatangi komunitas ini karena mendengar masih adanya aktivitas menyimpang kelompok itu. Padahal, sebelumnya aliran tersebut berjanji akan membubarkan diri. Terlebih, aliran tersebut dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi karena meniadakan kewajiban shalat Subuh dan shalat Jumat.
‘’Warga kecewa karena mengaku sudah bubar tapi aliran itu ternyata masih berjalan,’’ terang salah seorang warga, Ali Mukti, Jumat (17/8). Ali mengatakan, warga menuntut agar aliran tersebut dibubarkan. Selain itu para anggota aliran tersebut dikembalikan ke Bogor, karena berasal dari daerah itu.
Dalam aksinya warga sempat membakar sebuah saung dan menggulingkan mobil milik anggota aliran itu. Proses evakuasi puluhan anggota aliran Attijaniyah pimpinan Sumarna mendapatkan pengawalan dari Polres Sukabumi dan aparat TNI. ‘’Permasalahan ini sebenarnya sudah ditangani Pemkab Sukabumi dan MUI,’’ ujar Kapolres Sukabumi, AKBP M Firman di lokasi kejadian.
Bahkan, MUI telah menyatakan aliran ini sesat karena meniadakan shalat Subuh dan Jumat. Namun, diduga para anggota aliran ini masih beraktivitas sehingga memancing amarah warga. Polres Sukabumi, kata Firman, mengevakuasi pengikut aliran Attijaniyah ke sebuah tempat yang aman.
sumber: http://id.berita.yahoo.com/foto/diduga-ikuti-aliran-sesat-puluhan-warga-dievakuasi-foto-090233337.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini