Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Sabtu, 15 September 2012

Dunia walet : Tikus membuat Walet Trauma

Ada Monster, Walet Trauma PDF Print E-mail
Tikus adalah salah satu binatang pemakan apa saja, baik biji-bijian, maupun daging. Daya penciumannya tajam dalam mengendus mangsa. Ia pandai memanjat tembok, papan, memanjat apa saja. Bahkan tikus dengan mudah  memanjat dinding gedung walet  dengan bantuan tali kabel  yang menjuntai. Tikus juga pandai meniti kawat listrik yang membentang. Binatang ini sangat berbahaya jika bisa masuk ke dalam sebuah gedung walet. Bagi tikus, induk walet, piyik dan telur, adalah santapan paling nikmat.

Jangan sampai  gedung walet anda kemasukan tikus. Selain akan menghabisi populasi walet di dalamnya, tikus akan membuat walet yang selamat dari sergapannya, mengalami trauma hebat dan berkepanjangan. Walet jadi takut masuk ke dalam gedung. Apalagi untuk tidur dan bersarang di dalamnya. Bisa sampai 3 bulan  walet mengalami trauma. Tikus adalah monster yang sangat menakutkan bagi burung berbulu coklat ini.

Masa trauma yang cukup panjang ini, tentu sangat beresiko bagi pemilik gedung. Artinya, dalam kondisi trauma, kemungkinan besar walet akan pindah gedung. Walet memilih gedung lain yang aman dari serangan monster jahat itu, aman bagi jiwanya dan anak keturunannya.

Tikus memangsa walet di malam hari, saat kondisi burung kecil ini sedang istirahat. Walet yang bersarang di papan sirip dekat dinding, adalah  mangsa empuk yang langsung bisa disergap tikus.
Apa target tikus? Tentu targetnya  seluruh populasi walet di gedung itu akan dihabisi. Apa sebab? Ya, karena bagi tikus, daging  walet adalah santapan yang sangat enak, gurih dan berprotein tinggi. Tikus yang berhasil masuk ke dalam gedung walet, ibarat    masuk ke dalam sebuah lumbung padi. Makanan lezat tersedia berlimpah, dalam jangka panjaaaaang…

Keberadaan tikus tentu akan membuat walet mengalami trauma. Apa tanda walet trauma? Itu bisa dilihat dari gerakan terbang  yang berputar-putar saja di sekeliling gedung. Gerakan terbangnya  lebih cepat dari gerak terbang  dalam kondisi normal. Walet juga takut untuk masuk ke gedung. Sebenarnya walet berusaha untuk masuk lubang burung, tapi setelah mendekati lubang, gerak terbangnya berbelok, batal masuk. Walet yang trauma, gerak terbangnya cepat, berputar berkeliling gedung dan  hampir tanpa mengeluarkan suara.

Trauma walet terhadap keganasan tikus lebih berat dibanding trauma walet terhadap keganasan maling. Apa sebab? Karena tikus melakukan aksinya beruntun tiap malam. Tiap malam terjadi pembantaian, dengan suara korban yang  menyayat, dan  membuat panik koloni walet di malam hari.  Sedangkan maling beraksi  hanya semalam saja. Trauma walet terhadap tikus bisa berbulan-bulan, sementara trauma walet pada maling, cuma 3 sampai 6 hari saja.

Apa tanda walet dimakan tikus? Jika anda masuk ke dalam gedung walet, dan nampak bulu walet berserakan di lantai, itu tanda walet mati  tapi bukan karena sebab dimakan tikus. Mungkin walet mati karena lemah/ sakit dan   terjatuh di lantai tidak kuat terbang lagi. Akhirnya mati pelan-pelan. Mungkin juga walet usia tua yang memang sudah ajalnya.

Namun jika bulu-bulu walet itu berkumpul di satu tempat, di sudut, atau di ruang sempit dan tersembunyi, nah, itu baru tanda walet dimakan tikus. Waspadalah..waspadalah… ada tikus di dalam gedung walet anda.

Tikus cenderung menguliti dan menyantap daging mangsanya di tempat tersembunyi. Jadi, bulu walet cenderung mengumpul di satu tempat. Jika itu tikus besar, semua tubuh walet termasuk kaki dan kepala, kecuali bulu, habis dimakannya.  Namun jika  yang masuk gedung  jenis tikus kecil, maka bulu  dan kepala walet di sisakan, tidak termakan.

Suatu hari saya ke Jombang-Jawa Timur. Ada 3 gedung walet yang saya kunjungi. Dua gedung milik Bp H. Mashoed, mantan bupati Bondowoso 2 periode,  yang gedungnya terletak di Mojoroto dan Mojoagung.   Sementara gedung yang lain milik bapak Leon, pengusaha automotiv di kotanya Gus Dur ini.
Problem di gedung walet H. Mashoed, yaitu populasi walet lambat berkembang. Sementara di gedung Bp.   Leon, sudah  3 bulan  seriti/ kapinis yang mendominasi populasi di gedung tersebut mengalami trauma karena gedung tersebut kemasukan tikus.

Seriti hanya berani masuk gedung dan tidur di papan sirip saat siang hari saja.  Jika matahari hampir tenggelam, koloni seriti  yang tadinya sudah hinggap di papan sirip,  ngacir  keluar berputar-putar di sekeliling gedung, tak berani masuk lagi, apalagi tidur malam. Jadi seriti tidur dimana? Entah gak tahu, kemungkinan besar menginap di gedung  tetangga. Yang jelas seriti tidak mau  tidur di bawah tenda…

Pada kasus ini, bagaimana caranya agar seriti  mau tidur   malam hari di gedung sendiri? Caranya gampang. Dibikinlah  suasana malam hari seperti siang hari. Yaitu dalam gedung  dipasang lampu terang. Lampu menyala dari jam 4 sore sampai jam 6 pagi. Ini agar kondisi malam hari tetap terang, sebab seriti takut gelap.

Gelap identik dengan bahaya. Suasana gelap membikin seriti tidak bisa melihat datangnya monster. Dalam gelap, monster bisa datang secara tiba-tiba menyergap. Maka dengan dipasang lampu terang, akhirnya seriti yang telah masuk gedung sejak siang hari, tetap tidak keluar meski matahari sudah tenggelam. Ini   karena kondisi gedung  yang terang benderang bak siang hari. Akhirnya meskipun perlu waktu lama,  trauma itu berangsur-angsur pulih.

Suatu hari saya ditelepon pak Ganda di Sukabumi-Jawa Barat. “Pak Arief, saya kebetulan lagi kontrol di dalam gedung walet. Saya lihat  banyak bulu walet di lantai, kenapa ya pak?” Lalu saya balik bertanya, “maaf pak, bulu waletnya berserakan atau berkumpul?” tanya saya menyelidik. Pak Ganda menjawab, bulu walet berkumpul di sudut dan ada 3 sisa  kepala walet.

Saya segera menjawab, ada tikus kecil masuk gedung walet. Bulu yang berkumpul dan sisa kepala walet adalah tanda bahwa walet telah menjadi sasaran keganasan tikus. Segera saya sarankan untuk meneliti secara cermat, apakah ada lubang  yang memungkinkan  tikus bisa masuk ke dalam gedung. Langkah selanjutnya tentu menutup lubang. Selain itu, jangan lupa,  racun tikus harus disediakan.    Pak Ganda yang juga pengusaha elektronik ini masih beruntung, karena baru 3 ekor walet yang menjadi korban.

Suatu hari saya  mengontrol gedung walet teman karib saya, di Banjarmasin, milik Sujaka Leys. Gedung waletnya cukup besar terletak di lokasi gudang karetnya, di daerah Basirih, pinggir selatan kota Banjarmasin. Saat saya masuk gedung, saya sangat kaget karena kotoran waletnya kering, tanda tak ada kotoran baru di lantai. Di atas ada sarang, harusnya di bawahnya terlihat kotoran baru yang menumpuk. Jika di bawah tak ada kotoran baru, itu pertanda waletnya pergi atau mati.

Nah,  saat saya kontrol  di gedung Sujaka ini, tidak semua sarang di bawahnya ada kotoran. Jadi, apa kesimpulannya? Hanya ada 2 kemungkinan. Mungkin waletnya  pindah ke gedung lain, atau mati.  Di lantai memang tak terlihat bulu-bulu walet. Namun saya curiga, karena ada tempat sempit yang memungkinkan tikus bisa sembunyi. Saya ambil senter, dan saya meneliti tempat  yang mencurigakan itu.

Astagfirullah….mata saya terbelakak. Banyak bulu walet terkumpul menumpuk di tempat tersebut. Ruang sempit ini menjadi   ruang  VIP bagi tikus berpesta pora menikmati lezatnya daging walet.  Kepala saya geleng-geleng. Banyak walet yang sudah menjadi mangsa tikus. Saya segera perintahkan si Hery - penjaga gedung itu, segera mencari dan menutup lubang yang memungkinkan tikus bisa masuk. Siang itu pula, racun tikus disiapkan di segala sudut. Esok hari, Hery mengontrol gedung, dan menemukan 5 ekor bangkai tikus besar  mati dilantai makan racun. Dugaan saya tidak salah.

Hery  menceritakan, sebenarnya dia agak heran dengan perilaku walet beberapa hari ini. Yaitu, banyak walet beterbangan dari pagi sampai sore, berputar-putar  di sekeliling  gedung  namun takut masuk ke dalam.  Saat itu Hery belum menemukan jawabnya. Ia hanya bertanya dalam hati, ada apa gerangan? Dan keheranan Hery baru terjawab. Ternyata yang ia lihat, adalah perilaku walet yang trauma karena ada 5 predator besar di dalam gedung. Itu gerakan terbang    walet yang mengalami ketakutan.

Tindakan saya selanjutnya, adalah masuk ke ruang audio walet, dan segera  mengganti dengan suara khusus, baik suara luar maupun suara dalam. Tujuan penggunaan suara khusus ini   tentu agar trauma yang dialami koloni walet di gedung Sujaka ini segera cepat sembuh. Jadi, jika anda melihat walet anda beterbangan di sekeliling gedung, dengan gerakan terbang yang mencurigakan, apa yang akan anda lakukan?
sumber : Dunia walet.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini