Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Jumat, 17 Mei 2013

Ini Rekaman Penyadapan Percakapan Fathanah-Luthfi


Rekaman ini hasil penyadapan tanggal 9 Januari 2013.

ddd
Jum'at, 17 Mei 2013, 20:00 Lutfi Dwi Puji Astuti, Dedy Priatmojo
Ahmad Fathanah (kiri) dan Lutfhi Hasan (kanan) di PN Tipikor
Ahmad Fathanah (kiri) dan Lutfhi Hasan (kanan) di PN Tipikor (ANTARA/Wahyu Putro)
VIVAnews - Ahmad Fathanah yang dihadirkan sebagai saksi untuk dua terdakwa, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, banyak berkelit terkait keterlibatan sahabatnya, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, dalam pengurusan kuota impor daging.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melihat keterangan Fathanah berbelit-belit, langsung memutar rekaman pembicaraan telepon antara Luthfi Hasan dengan Fathanah. Rekaman penyadapan pada tanggal 9 Januari 2013 itu secara gamblang memperdengarkan percakapan mereka tentang pengurusan kuota impor daging.

Dalam rekaman itu, Fathanah mengawali pembicaraan dengan salam dan melontarkan pertanyaan bercanda kepada Luthfi Hasan. "Istri-istri Antum (Luthfi, red) sudah menunggu semua," ucap Fathanah, sambil tertawa.

Luthfi pun membalas canda Fathanah, "Yang mana saja?"
"Ada semuanya. Yang pustun-pustun apa Jawa syarkiyah?" Fathanah balik bertanya.
Luthfi pun menjawab, "Pustun."
Mereka pun tertawa.

Selanjutnya, pembicaraan antara mereka banyak dilakukan dalam Bahasa Arab. Intinya adalah soal pengajuan kuota impor daging sapi dari PT Indoguna Utama.

Kepada Fathanah, Luthfi mengatakan dia berencana mengajak Maria Elizabeth Liman selaku Dirut PT Indoguna Utama untuk bertemu Menteri Pertanian Suswono. Luthfi minta Fathanah agar Maria mematahkan data Badan Pusat Statistik tentang kebutuhan daging sapi di dalam negeri.

"Jadi ada dua hal, dia harus meyakinkan menteri tentang teorinya yang itu, bahwa data BPS itu tidak benar, dan bahwa swasembada itu mengancam ketahanan daging kita dalam negeri. itu suruh dia (Elizabeth) bawa data-data," kata Luthfi dalam rekaman itu. "Kemudian baru yang kedua, tidak usah di depan forum dia akan ngomong bahwa dia akan dikasih jatah. Arahkan supaya minta 10 lah ya."

Fathanah merespons. Dia mengatakan PT Indoguna sudah siap mematahkan data-data BPS. Menurut dia, Indoguna hanya minta kuota sebanyak 8.000 ton daging sapi. Dengan demikian, fee yang harus disediakan Indoguna adalah dengan mengambil keuntungan Rp5 ribu per kilo, sehingga dengan penambahan kuota itu total nilainya bakal mencapai Rp40 miliar.

"Annukud arbain milyar.  Laham 80 ton allaf. Hiyya turid kam turid ee... Tahlil kam tsamania fakod," ujar Fathanah dalam Bahasa Arab.

Namun, Luthfi justru berjanji mengupayakan agar kuota untuk Indoguna didongkrak menjadi 10 ribu ton daging. "Ana (saya) akan minta full lah ya," ucap Luthfi kepada Fathanah.

"Kalau 10 ribu ya berarti Rp50 miliar," Fathanah menimpali.

Saat dikonfirmasi Jaksa KPK, Fathanah mengaku tetap menganggap dirinya masih belum percaya dengan perkataan Luthfi. "Antara percaya dan tidak, tapi saya minta dengarkan," tegas Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jumat, 17 Mei 2013. (kd)
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/413749-ini-rekaman-penyadapan-percakapan-fathanah-luthfi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini