Densus 88
Sebenarnya di Kepolisian RI pun memiliki unit tersendiri yang menangani terorisme dan contra intelejen, ter koordinir dalam satuan paramiliter polisi, Brigade Mobile atau BRIMOB. Hanya sayang Brimob tak dioptimalkan saja untuk lebih khusus dilatih ulang sebagai pasukan anti terror. Lebih menghemat biaya dan tenaga, ketimbang Densus 88 yang mendidik ulang anggota Polri di AS, dipersenjatai dengan perlengkapan modern ala SWAT yang tentu saja udah amat menguras anggaran di Kepolisian.
Kenangan.....
Kelahiran Densus 88 berdiri setelah Insiden paling konspirasional di abad 21, yang telah menghancurkan menara kembar WTC pada 11 September 2001. Indonesia pun menjadi menjadi sasaran terorisme yang dashyat, setahun setelah 11 September 2001 dua bom menggunjang Bali yang mengakibatkan ratusan jiwa melayang, kebanyakan berasal dari turis Australia berjumlah 88 orang. Angka 88 inilah nantinya yang dipilih sebagai nama pasukan anti terror Polri yang konon untuk menghormati korban jiwa dari rakyat Australia..
ASA
Keberadaan Densus 88, terkadang menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung dan ada pula yang menolak. Misalnya melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM dari beberapa kasus penggerebekan dan penangkapan Bahkan menembak mati orang yang diduga teroris.
Bagi yang menolak kehadiran Densus 88, kemungkinan banyak yang belum mengetahui hasil maksimal sepak terjang nya. Tapi itulah namanya operasi menumpas kejahatan, pilihan nya cuma Kill or to be killed. Bunuh atau dibunuh. Karena yang dihadapi itu adalah teroris bersenjata. Jadi saya tidak setuju kalau Densus 88 Polri juga dikritik seperti itu. Sebab pilihannya, kita yang mati atau dia. Begitu kau go! (beroperasi) Ya harus seperti itu. Yang penting jangan menembak mati sanderanya. Sandera itu harus dijamin. Good Job !!
Tim Densus 88 dalam melakukan aksi penggrebakan kelompok yang terduga teroris, terkadang diliput dan disiarkan oleh media elektronik maupun media cetak lokal maupun nasional. Tim Densus 88 sering terlihat memakai perlengkapan (gear) tempur yang keren, menggunakan robot pokoknya ala film2 pasukan khusus Hollywood. Gagah memang.
KOPASSUS
Komando Pasukan Khusus atau dulu dikenal sebagai Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), tak perlu lagi di jelaskan tentang keunggulan pasukan khusus kita ini. Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan infanteri pada umumnya. Tujuan dan rekam sejarah dibentuknya pasukan khusus angkatan darat ini bermula dari keadaan militer RI saat itu yang tengah disibukan maraknya pemberontakan di berbagai daerah pada decade 1950-an, kebutuhan akan satuan khusus semakin membahana saat melawan pemberontakan RMS. Jelas, kalau Kopassus dibentuk guna melakukan operasi2 khusus yang tidak bisa dilakukan oleh pasukan biasa, seperti infiltrasi ke jantung musuh, konsolidasi masa, Pengintaian, Anti Teror, Sabotase dan misi berbahaya lainnya.
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya. Detasemen 81 Kopassus pun resmi dibentuk sebagai satuan Penanggulangan Teror. Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima Grup, yaitu:
- Grup 1/Para Komando - berlokasi di Serang, Banten
- Grup 2/Para Komando - berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
- Pusat Pendidikan Pasukan Khusus - berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
- Grup 3/Sandhi Yudha - berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
- Satuan 81/Penanggulangan Teror - berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Pertanyaan nya untuk penangangan terorisme selanjutnya apakah kepada Densus 88 atau Kopassus? Bagi masyarakat luas, sebenarnya siapapun yang menangani Terorisme tidak di persoalkan, yang terpenting adalah rakyat merasa aman dan bebas dari rasa ketakutan dan oleh karena itu Densus 88 maupun Kopassus tetap sangat dibutuhkan untuk menjaga keutuhan NKRI terhadap pelaku2 terorisme yang berkembang di Indonesia tercinta ini. Termasuk memberantas teroris sadis dan sangat berbahaya asal afrika seperti ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Rakyat mengharapkan Kopassus ikut serta membantu menanggulangi kelompok teroris kedepan ini, walaupun porsi terbesar lebih diarahkan untuk pihak Kepolisian dan Badan Intelejen Negara untuk mengendus dan menggagalkan upaya mengganggu keamanan NKRI. Bila perlu jika situasi sudah gawat darurat dan makin parah, Baret Merah diharuskan beraksi bersama pasukan khusus lain seperti Kopaska Marinir dan Bravo Paskhas.
Harapan di akhir tulisan..
Mari kita saling bergandengan tangan membantu aparat keamanan, minimal di lingkungan kita masing-masing. Informasi sekecil apapun, sangat berharga buat negara. Sekali lagi, mari kita terus bahu membahu dan bersinergi mencegah dan memberantas segala bentuk kejahatan. Tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, Pihak keamanan dan Polri tidak mungkin bisa mewujudkan harapan masyarakat,"
Don’t wait until tomorrow what can you today. NKRI harga Mati.
Semoga Tuhan Allah memberkati.
Macan Merahputih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.