Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Kamis, 07 Mei 2009

Pembangunan Tambak Gomparan Raja Ompu Solobean Pangaribuan

Judul : Saring-Saring
Oleh : B. Alboin Pangaribuan, SE

Latar belakang :
Untuk mempersatukan dan menampung kerangka jenasah, seluruh keturunan keluarga besar Raja Punsolobean Pangaribuan yang ada diberbagai pemakaman dibeberapa tempat di Bonapasogit (Sitoluama) maupun yang ada di perantauan ke dalam satu kompleks pemakaman yaitu di Bonapasogit Sitoluama.
Maka pada tahun 1999 dibuatlah “panitia Pembangunan Tambak Raja Punsolobean Pangaribuan” antara lain :
Ketua : A. Gading Pangaribuan (op. si Marsinta)
Sekretaris : A. Tua Pangaribuan (op. si Rima)
A. Lindung Silalahi (op. si Nopa )
Bendahara : A. Risma) Pangaribuan (op. Lasria)
A. Merlin Pangaribuan ( op. Dame)
Adapun perkiraan biaya membangun tambak/upah pekerja sebesar Rp. 20,000,000,-. Seluruh biaya dibebankan kepada Anak, Boru, Bere dan Ibebere Gomparan Raja Punsolobean Pangaribuan di mana saja. Oleh panitia, diperkirakan saat itu (tahun 1999) keturunan dari Raja Punsoleboan Pangaribuan yang telah berumah tangga + 40 Keluarga. Sehingga per keluarga dikenakan sumbangan Rp. 500,000,-(lima ratus ribu)per keluarga. (Manumpahi ma sian Boru, Bere, dohot Ibebere).
Perlu di jelaskan bahwa Raja Ompu Solobean Pangaribuan adalah generasi ke 10 (kesepuluh) dihitung dari generasi pertama Toga Raja Pangaribuan. Dan Raja Ompu Solobean Pangaribuan mempunyai 1 (satu) orang putra yang bernama Ompu Tua Pangaribuan. Kemudian Ompu Tua Pangaribuan (generasi ke 11) mempunyai keturunan/Pomparan (generasi ke 12), 6 (enam) orang putra yaitu :
1. Ompu Marsaid Bodil
2. Parhutomtom
3. Gara Bosi
4. Punihapal
5. Paninggang
6. Pulausan (Randuk/Tolhing).

Didalam perjalanannya, ternyata program ini tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Antara lain sulitnya menemukan dan menghubungi keturunan dari semua keturunan Ompu Situa Pangaribuan. Juga kondisi keuangan keluarga-keluarga yang saat itu kurang mendukung, sehingga nilai sumbangan wajib tersebut menjadi beban bagi sebagian keluarganya, sehingga menjadi salah satu pemicu kurangnya dukungan financial untuk pembangungan Simin tersebut.
Disamping itu juga, diantara keturunan dari keenam bersaudara tersebut ada yang sudah membuat komplek makam garis keturunan nenek buyutnya terlebih dahulu, sehingga menganggap bahwa mereka tidak perlu lagi ikut berperan serta untuk pembuatan komplek nenek buyut Raja Ompu Solobean Pangaribuan. Sehingga, program yang sudah digagas tersebut tidak jalan. Dan akhirnya, kepanitiaan Simin yang telah terbentuk akhirnya bubar tanpa bekas.
Pada Bulan Desember tahun 2008, oleh keturunan Ompu Marsaid Bodil Pangaribuan dan keturunan Ompu Gara Bosi Pangaribuan, mencoba kembali gagasan pembuatan Komplek pemakaman di Sitoluama. Untuk Tahap pertama, diadakan kontak-kontak person lewat telepon oleh keturunan Ompu Gara Bosi yang saat itu diwakili oleh bapa Uda Tua (A. Roma) dengan beberapa Pomparan/ keturunan Ompu Marsaid Bodil Pangaribuan yang ada di perantauan, seperti di Kalimantan atau diIirian Jaya dan Keluarga-keluarga yang ada di Jabodetabek,
Ketika ada acara Arisan Sitoluama pomparan Raja Ompu Marsaid Bodil, dirumah Penulis, Alboin Pangaribuan (A. Uliarta), Bekasi Utara, gagasan pembuatan Tambak./ Simin di Bonapasogit Sitoluama tersebut di usulkan kembali agar dibicarakan, serta mengevaluasi kendala-kendala apa saja, yang membuat gagalnya program Simin itu sebelumnya. Semua yang hadir memberikan usulan maupun tanggapan termasuk merevisi biaya tambak yang tadinya diperkirakan sebesar Rp. 54,000,000,-(lima puluh empat juta rupiah).
Penjelasan dan masukan-masukan dari “par Toba” lewat bapa uda Tua Pangaribuan (A. Roma), maupun tanggapan bapa uda Suman Pangaribuan, termasuk usulan-dari semua peserta yang hadir, antara laian : Ny. M. Pardede (+) /br. Pangaribuan (Nai Mangatas), Ny. M. Pardede (+) /br. Pangaribuan (Nai Anna), Lae S. Sianturi (O. Hotasi), Ny. Taufiq / Br Pangaribuan (Nai Andre), Lae S. Siahaan (A. ). Gulasa Pangaribuan (A.Wahyu), Inang Uda Ny. E. Pangaribuan (+)/Br. Simanjuntak (O. Hanna), Edison Pangaribuan, maka di capailah kesepakatan bahwa gagasan pembuatan Simin untuk pomparan/keturunan Raja Ompu Solobean Pangaribuan agar dilanjutkan, walupun ada beberapa keluarga yang tidak bisa hadir saat itu. Artinya, bahwa pembuatan komplek pemakaman/tambak tetap dilaksanakan seberapun biaya yang terkumpul. Kemudian untuk seluruh kegiatan pekerjaan Tambak kordinator nya dipercayakan kepada bapa uda Tua Pangaribuan (A. Roma)
Mengenai rencana acara Saring-saring (pemindahan kerangka/tulang belulang nenek buyut Ompu Solobean Pangaribuan, tidak dibicarakan karena hanya terfokus “bagaimana agar Simin terwujud dulu” Biaya anggaran pembuatan simin disetujui sebesar Rp. 38.000,000,-(tiga puluh delapan juta rupiah). Dengan bentuk kompleks makam adalah ; Tinggi 1 meter, Lebar 19 meter, Panjang 19 meter. Sebagai koordinator penanggungjawab pengumpul dana diberikan tugas selama sebulan sampai akhir Februari 2009, sebagai berikut :

Pomparan ompu Marsaid Bodil Pangaribuan:
• Pomparan St. Gayus : Alboin Pangaribuan (A. Uliarta),
• Pomparan Jonathan : Haposan Pangaribuan (A, Hanna)
Pomparan Garabosi : Bapa Uda Tua Pangaribuan(A.Roma)/par Bandung)

Akhirnya dana terkumpul sebesar Rp. 38,000,000,-(tiga puluh delapan juta rupiah), pekerjaan pembuatan tambak di Bonapasogit selama kurang lebih satu bulan dan selesai bulan Maret 2009.
Pada tanggal 26 April 2006, diadakan pertemuan terbatas di rumah Haposan Pangaribuan (A. Hanna), di Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk mendengar perkembangan serta pertanggungjawaban pekerjaan Tambak di Bonapasogit Sitoluama oleh bapa uda Tua (A.Roma). Dalam pertemuan tersebut dilaporkan bahwa biaya yang tersisa adalah sebesar Rp. 8,000,000,- (delapan Juta Rupia). Dalam pertemuan juga di sampaikan bahwa ada sumbangan dana pembuatan tambak dari Bere Hutajulu (Pomparan Paninggang) sebesar Rp. 10,000,000,- (sepuluh juta rupiah), sehingga jumlah uang saat dibuat tulisan ini terkumpul sebesar Rp. 18. 000.000,-.(delapan belas juta rupiah).

Pemindahan kerangka Jenasah Raja Ompu Solobean

Dalam pertemuan tanggal 26 April 2009 di bicarakan mengenai Saring-saring / pemindahan kerangka Raja Ompu Solobean ke tambak yang baru. Adapun perkiraan biayanya sebesar Rp. 30,00,000,-(tiga puluh juta rupiah). Sehingga tambahan biaya yang di perlukan sebesar Rp. 12.000,000,- (dua belas juta rupiah). Pesta di Bonapasogit Sitoluama adalah tanggal 18 Juli 2009. Bagi keluarga yang akan menggali kerangka keluarganya (saring-saring) ke komplek makam, maka biaya yang dikeluarkan keluarga semenjak penggalian diharuskan tanggal 17 Juli 2009, sudah ada di Bonapasogit Sitoluama agar besoknya, tanggal 18 Juli 2009, acara nya disatukan.
Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan sejak penggalian kerangka tiap-tiap keluarga atau transport dari tempat asal ke Sitoluama, adalah menjadi tanggungan masing-masing keluarga yang bersangkutan, kemudian untuk penyambutan adat (terhadap hula-hula) di lokasi acara diambil alih oleh panitia dan menjadi tanggungan Kas panitia. Yang boleh masuk ke dalam komplek pemakaman adalah yang sudah mempunyai cucu.
Demikianlah sedikit pemberitahuan kepada semua pomparan Raja Ompu Solobean yang ada di Bonapasogit Sitoluama, maupun yang berada di perantauan. Selanjutnya, Pertemuan Keluarga besar Pomparan Ompu Marsaid Bodil Pangaribuan akan dilaksanakan kembali pada hari Minggu,tanggal 21 Mei 2009,di rumah Lae Sianturi/Br.Pangaribuan(op. Hotasi), Bekasi Utara , Jawa barat. Acara nya adalah Arisan, dll sekaligus pemberitahuan atas hasil pertemuan tgl 26 April 2009 yang lalu kepada semua keluarga-keluarga yang belum mengetahuinya. Akhir kata, lewat tulisan ini penulis (Alboin Pangaribuan)mohon maaf sebesar-besarnya kepada Ompung, Bapa tua, Inang tua, Bapa uda/Inang uda, Namboru, Amang boru, Bere, Ibebere, Abang, Ito,Lae, adik, juga semua dongan tubu, bila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun penyebutan nama, gelar. Lewat tulisan ini juga, Penulis mengharapkan agar semua keluarga besar pomparan ni Raja Ompu Solobean Pangaribuan bisa hadir pada acara nanti. Sai di patiur Tuhanta ma ulaonta on jala dipadao ma nasa abat abat sian hita on saluhutna, disiala haroronta saluhutna jumolo ma dipasahat roha nami godang muliate. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Inilah Gambar Tambak yang telah di buat :

1 komentar:

  1. wah keren juga blognya, fotonya itu lo kagak tahan,sekretarisnya boleh juga tuh, bisnis properti nanti saya nyusul (muchtaromgary)

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini