Ketua FPI yang kami hormati…
Belakangan ini ramai
pemberitaan di Media Massa terkait aksi penolakan terhadap
penyelenggaraan Miss World di Bali. Dari sekian banyak yang melakukan
aksi penolakan, terlihat FPI sebagai garda terdepan untuk menggagalkan
event ini. Berbagai alasan dikemukakan tanpa mengenal nego. Alasan
tersebut diungkapkan dengan nada emosi berlebihan sekaligus mengancam,
siap “perang”. Pernyataan tersebut sekali lagi memunculkan kesan bahwa
agama (Islam) berwajah sangar, beringas, keras, tak kenal dialog, dan
tak menghormati siapapun. Akibatnya, agama sekaligus penganutnya menjadi
korban, sebagaimana keberadaan kami, Umat Muslim di Bali.
Pernyataan Anda sebagai
pimpinan Ormas yang mengatasnamakan Islam, telah melukai keberadaan Umat
Hindu di Bali. Kata-kata Kafir selalu Anda ungkapkan untuk menyerang
bagi mereka yang tak sejalan dengan Anda. Bahkan anda secara
terang-terangan mengatakan jika Gubernur kami, Bapak Made Mangku Pastika
sebagai Gubernur Kafir.
Rakyat Bali, baik Hindu
maupun Islam seperti kami ini, sama sekali tidak pernah sedikitpun
mempermasalahkan Event ini. Walaupun juga tidak sedikit yang tidak
sepakat dengan acara ini, tapi bukan berarti ingin menggagalkan. Selain
sebagai wujud toleransi keberagaman, juga diakui atau tidak, acara ini
jelas akan berdampak pada pertumbuhan Pariwisata Bali (termasuk
Indonesia), dimana rakyat Bali sebagaian besar menggantungkan hidupnya
pada sektor ini.
Jika kemudian event ini
terganggu dengan aksi-aksi anarkis, apalagi sampai digagalkan dengan
paksa, maka sebenarnya yang dirugikan secara langsung adalah rakyat Bali
yang menggantungkan hidupnya di Pariwisata. Dengan liputan yang luas
dari hampir semua Negara di dunia ini, kejadian yang semua kita tak
harapkan tersebut, nantinya akan memperburuk citra Pariwisata Bali yang
belum saja pulih pasca ledakan Bom Bali beberapa tahun lalu.
Dari
pernyataan-pernyataan Anda yang ingin menang sendiri tersebut, secara
otomotis telah memancing rakyat Bali untuk melakukan hal yang sama
dengan ungkapan anda. Mencemooh dan caci maki terhadap diri Anda dan
Ormas yang Anda pimpin. Lebih parahnya, rakyat Bali yang mayoritas
beragama Hindu, bagi mereka yang belum paham, terpancing juga untuk
mencaci maki agama Islam.
Perlu diketahui, hubungan
Hindu dan Islam di Bali selama ini berjalan Harmonis. Kami saling
menghargai, menghormati, dan kami bersama-sama menjaga keberagaman ini
sudah sejak Nenek Moyang kami. Permasalahan ini jangan sampai meretakkan
hubungan toleransi yang sudah kami jaga.
Kita bisa saksikan
berbagai tulisan di berbagai media jejaring social yang mendiskriditkan
Islam. Kami disini hanyalah minoritas yang akan dijadikan luapan emosi
akibat pernyataan Anda. Kami tidak menyalahkan mereka yang sudah
terlanjur menghina Islam. Pernyataan anda yang berlebihan, tentunya akan
ditanggapi juga dengan berlebihan. Dan semua kena getahnya.
Sebagai orang awam, terus
terang kami tidak mengerti apa sebenarnya yang Anda perjuangkan melalui
FPI ini. Kalau Anda ingin membela Islam, justru Anda telah memperburuk
citra Islam. Jika Anda mengaku Islam dan mengikuti Nabi Muhammad SAW,
kenapa cara berbicara dan metode dakwah Anda sama sekali jauh dari
prilaku Rasul. Jika Islam hadir sebagai Rahmatal Lil Alamin, justru Anda
dan FPI hadir untuk memperkeruh suasana, memperbelah umat.
Untuk diketahui, kondisi
Bali sekarang sedang siaga ekstra ketat untuk mengamankan event yang
saat ini sedang berlangsung. Polisi, Pecalang, dan masyarakat Bali ikut
terlibat dalam pengamanan ini. Di berbagai media bahkan banyak yang
menyatakan pendapatnya untuk perang “puputan” bagi mereka yang ingin
menggagalkan acara di Bali Selatan tersebut. Semua waspada, dan tentunya
yang mereka curigai adalah penganut Islam.
Senada dengan ungkapan
Pimpinan GP Ansor NU, bahwa jangan lekas-lekas menganggap Miss World
sebagai kegiatan negative. Banyak juga hal positif dari penyelenggaraan
ini, terutama bagi Bali dan rakyat Bali, baik efek langsung, maupun tak
langsung.
Melalui surat ini, kami,
Umat Muslim Bali sama sekali tidak terganggu, sekaligus tidak pernah
mempermasalahkan penyelenggaraan Miss World di Bali. Bahkan kami sangat
berharap bahwa event ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Kami mohon dengan hormat
kepada Anda dan Ormas yang Anda pimpin, untuk tidak membawa-bawa label
Islam sebagai tameng dari ketidak setujuan Anda terhadap event ini.
Bukan pada event ini saja, pada aktivitas FPI lainnya yang terbiasa main
hakim sendiri, untuk tidak lagi mengatasnamakan Islam. Sekali saja anda
bertindak, yang lain kena getahnya.
Kemudian untuk
menghindari “perang” saudara sesama anak bangsa, urungkan niat Anda dan
Ormas yang anda pimpin untuk menggagalkan event ini. Jika Anda tidak
setuju tidak masalah, namun bukan berarti harus menggagalkannya.
Pro-kontra ini akan meluas menjadi konflik Agama, dimana rakyat Bali
yang mayoritas beragama Hindu setuju dan siap mengamankan, sedangkan
kelompok yang selama ini berkoar-koar tidak setuju mengatasnamakan
Islam. Secara jelas Hindu Bali yang menyatakan siap perang “puputan”
bagi mereka yang ingin menggagalkan event ini, sebenarnya secara
tersirat Hindu Bali siap melawan Islam (oknum). Yang dirugikan adalah
kami Umat Muslim di Bali, yang menjadi sasaran caci maki dan sebagainya.
Dan semua berharap,
semoga anda sadar bahwa di negeri ini bukan hanya anda dan kelompok anda
saja yang hidup. Jangan merasa di negeri ini Islam adalah agama
mayoritas kemudian semena-mena terhadap minoritas, yang kerjaannya
selalu main hakim sendiri tanpa menghormati penegak hukum. Sadarlah,
setiap ucapan dan tindakan anda selalu menyisakan “getah” bagi orang
lain. Dan ingat, Anda hidup di Bumi Pancasila!.
Salam Damai dari Bali!
Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/09/10/surat-terbuka-untuk-ketua-fpi-dari-umat-muslim-bali-588555.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.