30.03.2012 13:39
Penulis : Parluhutan Gultom
TANGERANG – Sebuah rumah yang diindikasi dihuni anggota
jaringan teroris sekaligus pembunuh anggota polisi di Jalan H Sarmah, RT
06/RW 01, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota
Tangerang Selatan (Tangsel), digerebek Tim Densus 88 Antiteror, Jumat
(30/3) dini hari.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menembak mati dua pria yang diduga sebagai anggota jaringan teroris, yakni Hendra (30), pengontrak rumah, dan Deden (28), tamu yang datang ke rumah kontrakan tersebut.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menembak mati dua pria yang diduga sebagai anggota jaringan teroris, yakni Hendra (30), pengontrak rumah, dan Deden (28), tamu yang datang ke rumah kontrakan tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun SH, penggerebekan itu
merupakan hasil pengembangan kasus penangkapan JF, anggota jaringan
teroris di Cianjur, Jawa Barat. Dari pengakuan JF, polisi akhirnya
mendatangi rumah kontrakan yang dihuni Hendra di Jalan H Sarmah, RT
06/RW 01, Kelurahan Pondok Kacang Timur.
Saat tiba di lokasi, ternyata selain Hendra, di rumah itu juga ada tersangka teroris lain bernama Deden. Keduanya sempat menyambut kehadiran polisi dengan hujan tembakan. Bahkan, Hendra juga sempat membakar sejumlah dokumen aktivitas terorisme yang ada di rumah itu untuk menghilangkan jejak.
Saat tiba di lokasi, ternyata selain Hendra, di rumah itu juga ada tersangka teroris lain bernama Deden. Keduanya sempat menyambut kehadiran polisi dengan hujan tembakan. Bahkan, Hendra juga sempat membakar sejumlah dokumen aktivitas terorisme yang ada di rumah itu untuk menghilangkan jejak.
Tim Densus 88 akhirnya membalas aksi keduanya dengan hujan
tembakan hingga kedua teroris itu tewas. Jasad Hendra ditemukan
terkapar di ruang tamu. Sementara itu, jasad Deden ditemukan di plafon
rumah. Kuat dugaan, Deden tewas terkena peluru petugas saat berupaya
kabur lewat plafon rumah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes
Toni Hermanto, mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi jenazah kedua
teroris ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sisi lain,
dari lokasi penggerebekan, polisi menyita sepucuk senjata api jenis
revolver, sejumlah dokumen, serta serbuk yang diduga adalah bahan baku
bom.
Vera Sukmadewi (30), pemilik rumah kontrakan yang digerebek polisi mengatakan, Hendra dan istrinya, Endah, berikut dua anaknya mengontrak rumah tersebut sejak lima bulan lalu.
“Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan dari mereka. Hendra adalah pedagang jus dan bubur keliling di sekolah-sekolah. Sedangkan Endah sehari-hari membantu suaminya mencari uang dengan menitipkan makanan ringan seperti gorengan ke warung- arung di sekitar lokasi,” tuturnya.
Vera Sukmadewi (30), pemilik rumah kontrakan yang digerebek polisi mengatakan, Hendra dan istrinya, Endah, berikut dua anaknya mengontrak rumah tersebut sejak lima bulan lalu.
“Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan dari mereka. Hendra adalah pedagang jus dan bubur keliling di sekolah-sekolah. Sedangkan Endah sehari-hari membantu suaminya mencari uang dengan menitipkan makanan ringan seperti gorengan ke warung- arung di sekitar lokasi,” tuturnya.
Bahkan, tambahnya, sejauh ini Hendra dan keluarganya cukup
baik bersosialisasi dengan lingkungan. Namun, memang mereka jarang
sekali berbicara dengan tetangga soal agama. Endah saat keluar rumah
kadang mengenakan cadar.
sumber : http://www.sinarharapan.co.id/content/read/polisi-tembak-mati-dua-teroris/
sumber : http://www.sinarharapan.co.id/content/read/polisi-tembak-mati-dua-teroris/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.