Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 05 September 2012

Terorisme : PBNU: Teroris Tidak Mati Syahid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umun Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan pelaku teroris yang tewas tidak akan menjadi syuhada.
"Teroris tidak akan mati syahid tapi mati sangit," ujar Said kepada wartawan seusai memberikan sambutan dalam acara launching Munas Alim Ulama dan Konbes di Kantor Pusat PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta, (4/9/2012).
Lebih lanjut ia menambahkan, apa yang mereka (teroris) lakukan jelas-jelas telah menghina sekaligus mencoreng agama Islam.
"Terorisme itu bertentangan dengan Islam jadi jelas merugikan, mencoreng, menghina Islam," tegasnya.
Kiai asal Cirebon ini juga menyayangkan karena ulah segelintir oknum, citra pesantren menjadi jelek di mata masyarakat.
"Hendaknya pesantren tidak menjadi sumber pembibitan bagi munculnya kader teroris, bila ada pesantren yang mengkader teroris, yang seperti itu bukan pesantren namanya, tapi ternak teroris," terangnya.
Sebelumnya tersiar kabar bahwa, terpidana teroris seperti Imam Samudra, Amrozi yang telah di eksekusi mati merupakan syuhada karena perbuatan terornya merupakan jihad. Serta baru-baru ini embrio teroris diduga lahir dengan tewasnya dua orang terduga teroris berinisial F (19) dan M (19).
Keduanya tewas dalam baku tembak saat penyegapan oleh aparat Densus 88 di Solo. Keluarga salah satu  terduga teroris yang ditembak mati di Solo meyakini anaknya mati menjadi syuhada.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/pbnu-teroris-tidak-mati-syahid-103617065.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini