TEMPO.CO, Jakarta
- Kepala Biro Penyuluhan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir
Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan jaringan teroris Solo bisa saja
terlibat dengan jaringan terorisme lama. "Di antara mereka memang
memiliki keterkaitan emosional yang cukup erat dengan jaringan yang
sebelumnya," kata Boy di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 3 September
2012.
Menurut Boy, modus yang digunakan jaringan teroris
Solo dengan menyerang petugas kepolisian dengan sandi ‘main bola’ adalah
modus baru. Tetapi polisi menduga jaringan ini merupakan afiliasi
kelompok lama yang selama ini sudah terungkap juga. "Jadi mereka adalah
gabungan-gabungan."Jaringan kelompok teroris Solo yang baru ditangkap akhir pekan lalu, kata Boy, sebenarnya juga punya nama sendiri. Namun Mabes belum bisa memastikan. "Ini yang coba kami cari tahu."
Beberapa kelompok yang diduga berkaitan dengan mereka, kata Boy, adalah kelompok Sigit Tardowi yang telah disergap Densus 88 tahun lalu. Kelompok lain adalah kelompok Abu Umar yang ditangkap terkait pengiriman senjata pada kelompok terorisme di Klaten.
Keterlibatan dengan kelompok Abu Umar terlihat dari senjata yang digunakan Farhan. Senjata Farhan disebut berasal dari Filipina yang dipasok Abu Umar. Terlebih, dari informasi yang dimiliki Mabes Polri, Farhan adalah anak dari tiri Abu Umar. Ibu Farhan diketahui menikah dengan Abu Umar setelah ayah kandungnya meninggal. "Tapi info ini perlu pendalaman lebih lanjut."
Farhan, kata Boy, diduga juga tengah membangun hubungan dengan jaringan terorisme Filipina. Dia terdeteksi mulai membangun komunikasi atas bantuan Abu Umar. Saat ini Mabes Polri, masih mengembangkan keterangan mengenai jaringan terorisme Solo dari Bayu, seorang terduga teroris yang ditangkap Jumat malam lalu.
IRA GUSLINA SUFA
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/pelaku-teror-solo-mungkin-terkait-jaringan-lama-114026872.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.