Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Jumat, 24 Agustus 2012

Brimob Sweeping, Pasien yang sakit berat dan ringan dilepaskan infusnya ....

PDIP Sesalkan Aksi Sweeping Brimob di Paniai Papua
Jum'at, 24 Agustus 2012 , 07:41:00 WIB

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi


ILUSTRASI/IST

  
RMOL. Penembakan anggota Brimob Yohan Kisiwaitoi oleh orang tak dikenal pada Selasa lalu (21/8), di Kota Enarotali, Ibkuota Kabupaten Paniai, Papua, berbuntut panjang. Pasukan Brimob pun terus menyisir warga sipil.

Akibat penyisiran ini, kata anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, pelayanan publik di RSUD Pania pun dipaksa dihentikan. Pasien yang sakit berat dan ringan dilepaskan infusnya dan diminta pulang akibat perawat memilih pulang.

"Selain memaksa RSUD tutup, kemarahan Pasukan Brimob ditumpahkan dalam bentuk sweeping, hingga dilaporkan delapan warga sipil hilang dan belum ketahuan nasibnya. Sikap membabi-buta ini harus dihentikan karena justru merugikan efektifitas strategi kesejahteraan, sebagai lawan strategi keamanan, untuk menangani Papua," kata Eva kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 24/8).

Menurut Eva, "teror kekerasan" berkepanjangan yang dialami rakyat Papua bisa berkonsekuensi fatal bagi NKRI. Bukan saja semua usaha negara untuk membangun citra papua yang aman di dunia internasional menjadi terganggu, tapi juga rakyat Papua akan semakin antipati terhadap Polri dan TNI, yang seharusnya justru memberi keamanan kepada mereka.

"Fraksi PDI Perjuangan menuntut efektifitas sinergi aparat intelejen yang mampu beroperasi secara cerdas dan precise, tanpa menimbulkan efek teror pada rakyat Papua secara keseluruhan," tegas Eva, sambil meminta aparat keamanan mengevaluasi secara fundamental strategi yang selama ini dilaksanakan dan menselaraskannya dengan kptsn politik presiden untuk menggunakan pendekatan kesejahteraan secara konsisten dan konsekuen. [ysa]
sumber:RMOL/Jum'at, 24 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini