Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Minggu, 28 Oktober 2012

Teroris : Teroris Yang Ditangkap dari Kelompok HASMI

foto

 
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 11 tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus Anti Teror 88 Markas Besar Kepolisian RI merupakan anggota kelompok Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi). Para tersangka ini ditangkap di empat wilayah yaitu Madiun, Solo, Palmerah, dan Bogor.

"Ini kelompok baru, pertama kita tangkap di Madiun kemarin sekitar pukul 20.00 WIB, tiga tempat lainnya dilakukan serentak hari ini sekitar pukul 11.00 WIB," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu, 27 Oktober 2012.

Pada 26 Oktober 2012 sekitar pukul 20.00 WIB, Densus 88 menangkap dua orang di Puri Amarta Residen, Madiun yaitu Agus Anton alias Thorik dan Warso alias Kurniawan.

Densus melanjutkan penangkapan serentak di tiga wilayah pada 27 Oktober 2012 sekitar pukul 11.00 WIB. Di Solo, Densus menangkap tiga orang yaitu Abu Hanifa yang adalah pimpinan Hasmi. Ia ditangkap di Jalan Lawu Timur RT 05 RW 09, Mojosongo, Jebres, Solo.

Dua orang lainnya adalah Budianto alias Ari alias Mahdun yang ditangkap saat berboncengan dengan Abu, dan Harun di Jalan Sumpah Pemuda, Bondowoso, Jebres, Solo.

Densus juga melakukan penangkapan di dua tempat di wilayah Bogor yaitu Leuwiliang dan Cikaret. Di Leuwiliang, Densus menangkap dua orang yaitu Emir alias Emirat dan Zainudin. Sedangkan di Cikaret yang berjarak 30 menit dari Leuwiliang, Densus menangkap Usman.

Di Jakarta, tersangka teroris ini ditangkap di dua tempat yaitu Palmerah Barat dan Kebon Kacang. Pertama, Densus menangkap dua orang yaitu Azhar dan Herman di Palmerah Barat RT 02 RW 09. Kedua, Densus menangkap Narto di Kebon Kacang.

Densus 88 menyita barang bukti di Madium yaitu beberapa bom yang siap ledak, bahan baku yang masih dirakit, dan sebuah buku cara merakit bom. Di Solo, polisi menyita bahan peledak yang siap meledak atau sedang dirakit.

Polisi juga menyita beberapa barang bukti di Bogor yaitu bahan-bahan material untuk perakitan bom, detonator, dan beberapa amunisi dari sejumlah amunisi. Di Jakarta, polisi menyita bahan perakitan bom di tempat tinggal tersangka.

"Penangkap dilakukan serentak agar tersangka lain tidak melarikan diri," kata Suhardi.
FRANSISCO ROSARIANS
sumber ; http://www.tempo.co/read/news/2012/10/27/063438091/Teroris-Yang-Ditangkap-dari-Kelompok-HASMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini