Sabtu, 31 Mei 2014 | 15:40 WIB
Berita Terkait
Menurut dia, jika karena beribadah di rumah, hal itu sudah sering dilakukan. “Dan tidak terjadi apa-apa,” kata Neta. Saat penyerangan berlangsung sebanyak 14 orang yang terdiri dari tiga lelaki dewasa, dan sisanya kaum perempuan dan anak-anak.
Julius memang saat ini menjadi salah satu penggerak untuk kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla maju menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. Bahkan, ia menyediakan tempat sebagai markas Sekretariat Jangkar (Jaringan Kerja Relawan) Jokowi-JK. Yaitu di Jalan Mawar Tengah Nomor 72, Baciro,Yogyakarta. “Dukungan kepada salah satu pasangan salon ini menjadi unsur politis yang sangat kental,” kata Neta.
Menurut dia, gerakan politik Julius mendukung pasangan Jokowi-Kalla itu bisa menjadi penyulut adanya penyerangan ke rumah dia saat ada peribadatan Rosario. Apalagi, ujarnya, jika penyerang yang jumlahnya belasan orang itu mengaku suruhan Ustad Ja'far Umar Tholib, bekas komandan Laskar Jihad. “Rekam jejak Jak'far salah satunya adalah dipelihara para jenderal tentara saat ada Laskar Jihad di Ambon beberapa tahun lalu,” ujar Neta.
Adapun Julius yang masih terbaring di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, menyatakan kasus penyerangan itu jika dihubungkan dengan unsur politis ada benarnya. Sebab, dia saat ini getol melakukan gerakan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Kalla. "Kalau politis ya benar juga," kata dia.
MUH. SYAIFULLAH
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/05/31/058581445/Neta-S-Pane-Penyerangan-di-Yogya-Kental-Unsur-Politis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.