Sabtu, 31 Mei 2014, 16:45 WIB
Massa FPI konvoi keliling Jakarta
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga
yang dibentuk tokoh Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, The
Wahid Institute, menyesalkan langkah kandidat presiden Prabowo
Subianto dan wakilnya Hatta Rajasa yang merangkul organisasi Front
Pembela Islam (FPI).
Peneliti The Wahid Institute Muhammad Subhi Azhari, di Jakarta,
Sabtu, mengatakan, langkah politik Prabowo dan Hatta merangkul FPI
secara moral sebagai bakal calon pemimpin tidak memberikan contoh baik
kepada masyarakat.
"Kurang bijaksana. Masyarakat akan menilai bahwa calon ini mentoleransi kekerasan. Seakan-akan mentoleransi kekerasan," katanya.
Hatta menghadiri sebuah acara di Jakarta pada Selasa (27/5) lalu
yang dihadiri anggota FPI dan pimpinannya Habib Rizieq Syihab. Dalam
acara yang juga dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais itu,
Hatta meminta dukungan dan doa dari anggota FPI.
Sebelumnya, Prabowo secara terbuka mengusulkan perlunya semua pihak
merangkul FPI. Menurut Prabowo, pemerintah di pusat dan daerah juga
perlu untuk merangkul FPI.
Subhi menyesalkan langkah Prabowo-Hatta merangkul FPI lantaran FPI
terkenal sebagai organisasi "menghalalkan" kekerasan dengan
mengatasnamakan agama. Selama ini, aksi FPI menyalahi tradisi
kebangsaan yang beragam dan menghargai perbedaan.
"Namun, mereka (Prabowo dan Hatta, red) justru tidak memberikan
contoh yang bijak kepada masyarakat Indonesia. Prabowo-Hatta seharusnya
bijak dalam mencari dukungan dari kelompok masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan laporan hasil riset Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan
dan Intoleransi yang dibuat The Wahid Institute tahun 2013, kata
Subhi, FPI berada di urutan kedua yang sering melakukan tindakan
intoleransi di seluruh Indonesia.
Subhi menjelaskan, bentuk tindakan intoleransi yang dilakukan FPI
mulai dari lisan hingga fisik. Tindakan intoleransi yang dilakukan FPI
sepanjang tahun 2013 terjadi di banyak daerah di Indonesia, namun hanya
sedikit yang diproses secara hukum oleh kepolisian.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/05/31/n6fj2w-prabowohatta-gandeng-fpi-dinilai-salah-strategi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.