Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Jumat, 03 Februari 2012

Perceraian

Tiga Daerah Paling Banyak Cerai Warganya

 

Selasa, 24 Januari 2012 08:16 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) mencatat selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan angka perceraian nasional hingga 70 persen. Ada tiga daerah tercatat memiliki tingkat perceraian paling tinggi.
Bandung menempati urutan pertama. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi (PT) tahun 2010, angka perceraian mencapai 84.084 perkara. Angka tersebut naik 100 persen lebih dibanding tahun sebelumnya sebanyak 37.523 perkara. Rincian penyebab perceraian adalah sebanyak 33.684 perceraian akibat faktor ekonomi, 25.846 perkara tidak ada keharmonisan, dan 17.348 perkara tidak ada tanggungjawab.

Peringkat kedua diduduki PT Surabaya sebanyak 68.092 perkara. Angkanya meningkat sembilan persen daripada 2009 sebanyak 63.432 perkara. Rincian faktor perceraian di antaranya sebanyak 22.766 perkara akibat tidak ada keharmonisan, sebanyak 17.032 perkara tidak ada tanggungjawab, dan 12.326 perkara faktor ekonomi.
PT Semarang menyusul di posisi berikutnya dengan jumlah 54.105 perkara pada 2010. Angka tersebut meningkat 17 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 47.592 perkara. Rincian penyebab perceraian antara lain sebanyak 21.648 perkara tidak ada tanggungjawab, sebanyak 13.904 tidak ada keharmonisan, dan sebanyak 12.019 perkara akibat faktor ekonomi.
Dirjen Badilag MA, Wahyu Widiana, mengatakan tren kenaikan perceraian dari tahun ke tahun tidak dapat dicegah. Meski begitu, pihaknya menyangkal bahwa persoalannya adalah mudahnya hakim pengadilan agama mengetok palu untuk menyetujui perceraian. “Malah kami selalu berusaha mediasi agar perceraian tak terjadi,” tepis Wahyu.
Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: Erik Purnama Putra
sumber :
http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/12/01/24/lya3j5-tiga-daerah-paling-banyak-cerai-warganya
 
Berita terkait :
 

8000-an Lebih Wanita Sukabumi Menjanda

Jumat, 03 Pebruari 2012 08:47 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI --- Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Sukabumi mencatat ada ribuan warga kota Sukabumi berstatus duda dan janda. Mereka menjanda/menduda baik karena bercerai atau ditinggal meninggal.
"Dari data yang tercatat di kami, jumlah janda sebanyak 8.733 orang dan duda sebaganya 2.554," kata Kepala BPMPKB Kota Sukabumi, Hamdan, kepada wartawan, Jumat.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya warga Sukabumi berstatus janda dan duda. Di antaranya adalah minimnya pendapatan masyarakat, kurang sadarnya akan kesehatan dan kurang sadar dalam menggunakan alat kotrasepsi KB. Faktor lain yakni banyaknya kasus perceraian yang disebabkan oleh pernikahan muda.
"Kami pun mempunyai progam khususnya untuk mereka yang berstatus janda yakni progam perempuan kepala keluarga kepemimpinan (PEKKA),'' katanya. ''Program ini bertujuan untuk membuat kaum ibu menjadi kepala keluarga agar mampu mengayomi anaknya yang ditinggal bapaknya atau yatim." 
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: Antara
sumber : http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/12/02/03/lysnms-8000an-lebih-wanita-sukabumi-menjanda
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini