15.02.2012 08:21
"Tidak boleh ada ekstrem kiri dan ekstrem kanan tumbuh di Mimika. Kalau ekstrem kiri yaitu komunis, dan ekstrim kanan yaitu aliran keagamaan yang tidak mau hidup berdampingan dengan agama-agama lain," kata Klemen Tinal, Rabu (15/2).
Ia meminta warga agar melaporkan ke aparat pemerintah setempat jika mengetahui ada kegiatan aliran-aliran sesat di lingkungan masing-masing.
"Kalau ada aliran sesat, segera laporkan ke pemimpin agama setempat untuk diteruskan ke pemerintah. Semua organisasi yang tidak sejalan dengan Peraturan Pemerintah akan kita berantas agar tidak merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," imbau Klemen Tinal.
Menurut dia, motto Kabupaten Mimika yaitu "Eme Neme Yauware" yang berarti bersatu, bersaudara membangun merupakan implementasi dari semangat Bhineka Tunggal Ika. Melalui motto tersebut, semua suku bangsa, agama dan golongan di Mimika harus mampu hidup berdampingan dengan mengedepankan semangat persatuan dan persaudaraan agar tercipta situasi keamanan yang kondusif.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mimika, H Abdul Muthalib Elwahan memuji semagat toleransi antar umat beragama di Mimika dimana semua kelompok agama, suku, ras dan golongan mampu hidup berdampingan secara damai tanpa pernah terusik dengan konflik yang bermuatan SARA.
Sementara Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Mimika, Ustadz Amin AR SAg saat kegiatan peresmian tiga buah masjid baru di Distrik Kuala Kencana, Selasa meminta aparat kepolisian setempat mengusut tuntas keberadaan aliran sesat "ingkar sunnah".
Ustadz Amin mengatakan, aliran sesat "ingkar sunnah" diduga kuat telah berkembang di Timika selama kurun waktu tiga hingga empat bulan terakhir dengan pengikut sekitar 50-70-an jemaah.
Lokasi pengajian jemaah aliran "ingkar sunnah" tersebut berpindah-pindah seperti di belakang Hotel Anggrek Sempan, Nawaripi dan di Kota Timika. Pemimpin aliran sesat tersebut diketahui merekrut kalangan orang muda dengan melakukan doktrin tertentu dan menyebarkan buku-buku yang tidak sesuai dengan kaidah Islam.
"Saya pernah bicara dengan pemimpinnya agar kegiatan mereka dihentikan dan menghentikan penyebaran buku-buku karena sangat berbahaya. Sistem yang mereka kembangkan yaitu mendoktrin anak-anak muda," jelas Ustadz Amin.
Dari hasil investigasi yang dilakukan MUI Mimika, aliran sesat "ingkar sunnah" tersebut memiliki ciri-ciri yaitu tidak percaya rukun iman dan rukun Islam, tidak percaya hadits Nabi Muhammad SAW tetapi hanya mengaji Qur'an, syahadat tidak seperti lazimnya dan mempercayai ada Kitab Suci lain setelah Alqur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Keberadaan aliran sesat "ingkar sunnah" tersebut telah dilarang oleh Jaksa Agung RI.
"Kami meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas keberadaan aliran sesat ingkar sunnah yang telah melakukan kegiatan pengajian selama tiga sampai empat bulan di Timika. Kepada semua pihak diminta berwaspada dan terutama kepada umat muslim di Mimika agar tidak melakukan tindakan anarkis. Kami menyerahkan sepenuhnya pengusutan masalah ini kepada pihak berwajib," ujar Ustadz Amin.
Selain aliran sesat "ingkar sunnah", menurut Ustadz Amin, MUI Mimika juga tengah mengidentifikasi perkembangan dua aliran lainnya yang diduga juga merupakan aliran sesat.
"Untuk dua aliran lainnya sementara sedang kami investigasi sehingga kami belum bisa memberikan kesimpulan," ujarnya. (An
Berita terkait :
Cara Dakwah FPI Dinilai Keliru
Sabtu, 18/02/2012 10:23 WIB"FPI mau berdakwah tapi tidak dengan cara yang baik. Coba kalau anak kecil melihat FPI dengan busana Islami tapi menganggu ketentraman umum dengan tindakan kekerasan," kata Saleh dalam diskusi Polemik bertajuk "RUU Ormas" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (18/2/2012).
Saleh mengatakan FPI melakukan banyak hal semaunya, termasuk menindak orang yang dianggap mengganggunya.
"Sepertinya, FPI itu lebih tinggi dari aparat penegak hukum bahkan lebih dari Presiden. FPI tidak ada diganggu orang tapi FPI ganggu orang. Ini yang harus diluruskan, FPI sepertinya punya surga sendiri," kata Saleh.
Sumber : http://news.detik.com/read/2012/02/18/102313/1845680/10/cara-dakwah-fpi-dinilai-keliru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.