Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Sabtu, 27 Juli 2013

Todongkan Pisau, Anggota Paspampres Disidang

TEMPO.CO, Jakarta: Seorang anggota Pasukan Pengaman Presiden, Kopral Satu Iwan Sasabone,  menjalani sidang disiplin lantaran menodongkan pisaunya kepada seorang sopir taksi.  "Koptu Sosobone langsung kami cabut dari tugasnya untuk menjalani sidang," kata Asisten Intelijen Paspampres Kolonel Edmil Nurjamil saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Juli 2013.

Saat ini, lanjut Edmil, kesatuannya belum memutuskan sanksi apa yang akan diberikan kepada Sasobone.  Jika nanti  pelanggarannya dinilai berat, tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan ditahan.

Insiden yang melibatkan  Sasabone itu terjadi Jumat lalu di Jalan M.H. Thamrin. Prajurit itu menghentikan sepeda motornya di badan jalan untuk menjawab panggilan telepon. Sebuah taksi yang ada di belakangnya terhalang oleh sepeda motor Sasabone.  "Pengemudi taksi memaki Koptu Sosobone," kata Edmil.
Karena tidak merasa berasalah, Sasabone menghampiri taksi itu. Terjadilah pertengkaran mulut.   Sasabone kemudian menendang sopir taksi yang masih duduk di belakang kemudi.  Namun tendangan itu  hanya mengenai jendela. Prajurit itu menjadi naik pitam dan mengeluarkan pisau dari balik bajunya. Pada saat itulah penumpang taksi memotret Sasabone menggunakan telepon genggam. 
Menyadari ada yang memotretnya, kemarahan Sasabone beralih kepada penumpang taksi. Dia meminta  foto itu dihapus. Sopir taksi buru-buru menginjak pedal gas untuk melarikan diri. "Mereka kemudian masuk markas Komando Strategi Angkatan Darat," tutur Edmil.

Agar kejadian ini tak terulang kembali, Edmil mengatakan, pimpinan TNI akan terus membina seluruh anggotanya. Pembinaan ini dilakukan stiap  apel agar prajurit mampu mengontrol emosi. Pengawasan kedisiplinan pun akan diperketat. "Ini dilakukan untuk menjaga nama baik kesatuan," ucapnya.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini