TEMPO.CO, Jakarta
- Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyebut jika calon Kepala
Polri harus punya rekam jejak karier yang bersih. Termasuk bersih dari
kabar miring kepemilikan rekening gendut.
Dari sembilan nama calon Kapolri pengganti Jenderal Timur Pradopo, terdapat nama Kepala Lembaga Pendidikan Komjen Budi Gunawan, dan Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrudin Haiti. Keduanya sempat terkena temuan janggal Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan dengan kepemilikan rekening gendut.
Menurut dia, sebaiknya Komjen Budi Gunawan dan Irjen Badrudin Haiti tidak dimasukkan dalam bursa calon Kapolri. "Berdasar logika, dan etika seyogyanya cari calon yang lain," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Juli 2013.
Menurut dia, temuan PPATK beberapa tahun silam tidak bisa dianggap enteng. Meski pun temuan itu tidak benar atau tidak ditindaklanjuti, tetap saja sudah menjadi cap buruk. Parahnya, cap buruk bukan diterima kedua jenderal itu, melainkan institusi Polri. "Masyarakat lihatnya Polri tidak bersih," kata dia.
Pada akhirnya, Bambang tetap menyerahkan keputusan siapa pengganti Kapolri kepada Komisi Kepolisian Nasional, Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat. "Tinggal mereka mau cari pemimpin yang bagus buat Polri atau tidak."
INDRA WIJAYA
sumber: http://id.berita.yahoo.com/jenderal-rekening-gendut-tidak-etis-jadi-kapolri-194713336.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.