Pemerintah Diminta Ungkap Beking Gerakan NII
Rabu, 11 Mei 2011 | 16:45 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejarawan Asvi Warman Adam mendesak pemerintah bertindak cepat dan tegas dalam penanganan gerakan Nasional Islam Indonesia (NII) yang sudah meresahkan masyarakat. “Negara tidak usah takut terhadap pihak-pihak yang merugikan masyarakat,” kata Asvi seusai dialog tentang RUU Intelijen, Ancaman Bagi Demokrasi dan Penegakan HAM di Indonesia, di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2011.
Menurut Asvi, gerakan NII terbukti membahayakan. Mereka sengaja mencuci otak para pengikutnya yang bertujuan mendirikan negara Islam. Ratusan ribu warga negara telah menjadi korban, namun sayangnya pemerintah lamban menangani hal itu.
Ia juga meminta agar isu gerakan NII ini jangan sampai mengalihkan perhatian masyarakat. “Ada pandangan agar diselesaikan secara diam-diam. Saya tidak setuju itu,” kata Asvi. “Ungkap tuntas siapa di belakangnya."
Pemerintah juga diminta segera menggelar pemeriksaan terhadap Pondok Pesantren Al-Zaytun yang diduga sebagai pusat gerakan tersebut. Asvi juga meminta pemerintah bersikap tegas terhadap mereka yang diduga membekingi lembaga itu. “Dengan tuduhan penipuan sudah bisa diperiksa,” ujarnya.
Isu soal gerakan NII kembali marak belakangan ini. Gerakan tersebut diduga terus melancarkan rekrutmen anggota baru. Beragam lapisan masyarakat telah menjadi pengikut. Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam menyatakan anggota gerakan NII sudah mencapai 500 ribu jiwa dan tersebar di 28 provinsi di Indonesia dengan perangkat struktur pemerintahan yang lengkap, mulai gubernur hingga lembaga pemerintahan tingkat desa. Belakangan, gerakan ini dianggap semakin menghawatirkan karena ternyata sudah merasuki ranah birokrasi hingga partai politik.
JAYADI SUPRIADINSumber ; Tempo Interaktif/Rabu, 11 Mei 2011 | 16:45 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/05/11/brk,20110511-333851,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.