Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Senin, 02 Mei 2011

Terorisme : Ranjang Usamah Bersimbah Darah


Ranjang Usamah Bersimbah Darah

Ranjang Usmaah Bin Ladin.
TEMPO Interaktif, Islamabad - Foto-foto yang dilansir militer Amerika Serikat memperlihatkan kediaman pemimpin jaringan Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin, dipenuhi ceceran dan genangan darah. Salah satunya adalah darah yang memenuhi ranjang ukuran raja yang ditiduri oleh Bin Ladin bersama istri mudanya.

Bin Ladin diyakini menikahi empat perempuan dan memiliki 24 anak. Putranya yang bernama Hamzah adalah anggota senior Al-Qaidah.

Bin Ladin tewas setelah kening kirinya tertembus peluru dari pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, SEAL. Serbuan kemarin dinihari itu juga menewaskan putra Bin Ladin yang tidak dilansir identitasnya dan tiga pria lainnya.

Insiden itu berlangsung di kediaman Bin Ladin, sebuah rumah berlantai tiga di Kota Abbottabad, sekitar 100 kilometer sebelah uatara Ibu Kota Islamabad. Dinas intelijen Amerika CIA berhasil memastikan lokasi persembunyian Bin Ladin di kota itu September tahun lalu.

Seorang pejabat Amerika yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan mayat pria 54 tahun itu telah dikubur di laut setelah menjalani prosesi sesuai syariat Islam. Namun tidak disebutkan lokasi pastinya.

Kegembiraan langsung meluap setelah Presiden Amerika Barack Hussein Obama mengumumkan kematian Bin Ladin. Ia pun mendapat ucapan terima kasih dari dua mantan presiden Bill Clinton dan George Walker Bush .


DAILY MAIL | FAISAL ASSEGAF

TEMPO Interaktif / Senin, 02 Mei 2011 | 19:36 WIB
 http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2011/05/02/brk,20110502-331623,id.html

Berita Terkait :

Kekayaan Usamah Bin Ladin Mencapai Rp 2,5 Triliun  

Osama bin Laden. AP
TEMPO Interaktif, Usamah Bin Ladin dipercaya memiliki kekayaan hingga US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun. Uang itu ia gunakan untuk membiayai operasi terorisme dan organisasi Al-Qaidah yang dipimpinnya.

Usamah Bin Ladin berasal dari keluarga kaya raya yang memiliki kedekatan dengan keluarga kerajaan Arab Saudi. Ayahnya, Mohammed Bin Ladin, merupakan seorang kontraktor yang dipercaya membangun istana kerajaan dan tempat suci Mekkah dan Madinah. 

Muhammed Bin Ladin, memiliki empat istri dan 52 anak. Usamah merupakan anak dari istri yang bernama Hanida. Usamah kehilangan ayahnya saat berusia 13 tahun ketika ayahnya tewas dalam kecelakaan helikopter pada 1967.

Perusahaan keluarga terus berkembang sepeninggal ayahnya. Perusahaan itu memiliki 35.000 karyawan dan aset senilai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 42,8 triliun. Ketika ayahnya meninggal, Usamah mendapat bagian senilai US$ 80 juta atau Rp 684 miliar. Jumlah ini kemudian berkembang hingga US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.

Usamah mengembangkan bisnisnya di berbagai bidang termasuk di perbankan, perusahaan semen di Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia. Selain itu, ia juga dipercaya memiliki peran dalam perdagangan heroin.

Laporan Forbes menyebutkan jumlah kekayaannya diperkirakan mencapai Rp 2,5 triliun yang tersebar di berbagai daerah yang ia kontrol dari domisilinya di Afganistan.

Kekayaan itu ia gunakan untuk membiayai operasi terorisme internasional termasuk dalam peristiwa pembajakan pesawat yang ditabrakkan ke Gedung WTC, New York, pada 11 September 2001.

Usamah juga mengembangkan jaringan bisnis di Sudan untuk operasinya dari 1991-1996 seperti yang dilaporkan Associated Press.

Selain itu, Usamah masih mendapatkan dukungan keuangan dari keluarganya. Salah satu adik iparnya, Carmen Bin Ladin, yang tinggal di Swiss, menyatakan Usamah memiliki hubungan dekat dengan anggota keluarganya. 

TIMES | FORBES | MSNBC | AQIDA
 
TEMPO Interaktif, / http://www.tempointeraktif.com/hg/amerika/2011/05/02/brk,20110502-331503,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini