Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 08 Januari 2013

Jamaah Syiah: Kami Akan Ngungsi Kalau MUI Cabut Fatwa Sesat

Selasa, 08 Januari 2013 , 17:29:00 WIB

Laporan: Ihsan Dalimunthe


PENGUNGSI SYIAH/IST
  

RMOL. Tiga opsi yang ditawarkan pemerintah kabupaten Sampang dan disepakati oleh pemerintah provinsi Jawa Timur bersama MUI dan ulama di Sampang ditolak warga pengungsi. Tiga opsi tersebut transmigrasi keluar daerah Madura, ditempatkan di rumah susun Mojokerto, dan dibelikan tanah dan rumah di Madura tapi di luar Sampang.
Demikian disampaikan oleh pimpinan warga pengungsi, Iklil kepada Rakyat Merdeka Online di GOR Sampang, Madura, Minggu (6/12).
Iklil mengakui, jika para pengungsi memang sudah pernah ditawari relokasi. Namun pengungsi yang kebanyakan buta huruf dan sulit berbahasa Indonesia ini lebih memlih untuk kembali ke daerah mereka karena mereka biasa beternak dan bertani. Walau memang diakui Iklil saat ini kandang ternak dan rmah mereka sudah kebanyakan hangus dbakar.
Sebetulnya, menurut pengakuan Iklil masyakrat Sampang, terutama tempat daerah mereka diserang, Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben dan Dusun Gading Laok Desa Kecamatan Karangpenang sudah mau menerima kembali para pengungsi. Malah kata Iklil warga desa mereka siap menjemput para pengungsi di GOR.
"masyarakat desa kami sangat menerima bahkan merindukan kami, karena kami memang juga asli kampong sana dan banyak kerabat kami walau itu Sunni, tapi ada provokator dan pengaruh ulama masih sangat kuat," kata Iklil.
Jadi intinya, menurut Iklil pengungsi akan pindah jika fatwa yang menyatakan Syiah sesat segera dicabut. Pasalanya jika tidak, maka keberadaan warga Syiah, walaupun mereka direlokasi kemanapun, akan dianggap sebagai masyakrat bermasalah.
"Relokasi bukan solusi, kami ini warga Negara Indonesia yang berhak untuk tinggal di kampong halaman kami sendiri, jadi kami tidak akan pindah sebelum fatwa sesat Syiah dicabut, karena jika tidak kami tetap akan mendapat perlakukan yang tidak diinginkan karena kami dilihat sebagai orang yang bermasalah," demikian Iklil. [dem]
 Sumber : http://polhukam.rmol.co/read/2013/01/08/93286/Jamaah-Syiah:-Kami-Akan-Ngungsi-Kalau-MUI-Cabut-Fatwa-Sesat-



Baca juga:

Wakil Bupati: Syiah harus Contoh Cara Muhammadiyah Masuki Sampang
Wakil Bupati: Anggaran untuk Pengungsi Syiah Habis
Kondisi di Pengungsian Warga Syiah Sudah Aman
Anak-anak Syiah Paling Menderita di Pengungsian
Warga Syiah Sampang Sudah Jenuh Tinggal di Pengungsian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini