Laporan: Ihsan Dalimunthe
Demikian disampaikan oleh pimpinan warga pengungsi, Iklil kepada Rakyat Merdeka Online di GOR Sampang, Madura, Minggu (6/12).
Iklil mengakui, jika para pengungsi memang sudah pernah ditawari relokasi. Namun pengungsi yang kebanyakan buta huruf dan sulit berbahasa Indonesia ini lebih memlih untuk kembali ke daerah mereka karena mereka biasa beternak dan bertani. Walau memang diakui Iklil saat ini kandang ternak dan rmah mereka sudah kebanyakan hangus dbakar.
Sebetulnya, menurut pengakuan Iklil masyakrat Sampang, terutama tempat daerah mereka diserang, Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben dan Dusun Gading Laok Desa Kecamatan Karangpenang sudah mau menerima kembali para pengungsi. Malah kata Iklil warga desa mereka siap menjemput para pengungsi di GOR.
"masyarakat desa kami sangat menerima bahkan merindukan kami, karena kami memang juga asli kampong sana dan banyak kerabat kami walau itu Sunni, tapi ada provokator dan pengaruh ulama masih sangat kuat," kata Iklil.
Jadi intinya, menurut Iklil pengungsi akan pindah jika fatwa yang menyatakan Syiah sesat segera dicabut. Pasalanya jika tidak, maka keberadaan warga Syiah, walaupun mereka direlokasi kemanapun, akan dianggap sebagai masyakrat bermasalah.
"Relokasi bukan solusi, kami ini warga Negara Indonesia yang berhak untuk tinggal di kampong halaman kami sendiri, jadi kami tidak akan pindah sebelum fatwa sesat Syiah dicabut, karena jika tidak kami tetap akan mendapat perlakukan yang tidak diinginkan karena kami dilihat sebagai orang yang bermasalah," demikian Iklil. [dem]
Sumber : http://polhukam.rmol.co/read/2013/01/08/93286/Jamaah-Syiah:-Kami-Akan-Ngungsi-Kalau-MUI-Cabut-Fatwa-Sesat-
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.