Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 07 Mei 2013

Bos PBNU Gandeng Ormas Islam Lain Termasuk FPI dan JAT Bahas Perluasan Makna Terorisme

Rabu, 08 Mei 2013 , 09:55:00 WIB
Laporan: Samrut Lellolsima

SAID AQIL SIROJ
  
RMOL. Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) akan menyelenggarakan dialog nasional bertema 'Menjaga Keutuhan NKRI dari Serangan Terorisme, Korupsi, dan Narkoba'. Menggandeng sejumlah Ormas di luar LPOI, dialog akan membahas perluasan makna terorisme.

Sekretaris Umum LPOI Lutfi A. Tamimi, mengatakan dialog akan diselenggarakan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu, 11 Mei 2013 mendatang. Kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Semua Ormas kami undang, termasuk yang ada di luar LPOI," kata Lutfi di Jakarta, Rabu (8/5).

Terkait dilibatkannya Ormas Islam di luar LPOI, di antaranya Front Pembela Islam (FPI) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Lutfi menjelaskan, dimaksudkan untuk tercapainya persamaan persepsi mengenai makna terorisme. Kegiatan dialog ini juga berkeinginan menghapuskan stigma di masyarakat bahwa terorisme adalah ajaran Islam.

"Kami ingin tegaskan terorisme bukan ajaran Islam, dan untuk itu seluruh Ormas Islam kami libatkan. Ada kejahatan korupsi dan narkoba yang juga menjadi ancaman bangsa, dan itu layak disebut terorisme," tegas Lutfi.

Dialog yang diselenggarakan LPOI ini akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional sebagai narasumber, yaitu Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj,  Wakil Ketua Umum PBNU H. As'ad Said Ali, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua BNPT Ansyad Mbai, dan Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat.

Bendahara LPOI H. Bina Suhendra, menambahkan dialog tersebut juga akan mengurai dan membahas terorisme dari akar masalahnya, di antaranya praktek ketidakadilan dalam penegakan hukum dan kesenjangan sosial di tengah masyarakat.

"Tidak banyak disadari injustice di penegakan hukum juga jadi pemicu munculnya terorisme. Kesenjangan sosial, adanya gap antara golongan kaya dan miskin, itu juga jadi penyebab terorisme. Semua akan dibahas dan diurai untuk dicarikan solusi terbaiknya," ungkap Bina.

LPOI yang diketuai oleh KH Said Aqil Siroj beranggotakan 11 Ormas Islam, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al Irsyad Al Islamiyah, Al Ittihadiyah, Mathlaul Anwar, Al Wasliyah, Adz Dzikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikadi, dan Perti. [zul]
Sumber : http://www.rmol.co/read/2013/05/08/109595/Bos-PBNU-Gandeng-Ormas-Islam-Lain-Termasuk-FPI-dan-JAT-Bahas-Perluasan-Makna-Terorisme-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini