Personel
Yonif 714 sedang memantau ke arah Gunung Biru, lokasi diduga basis
pelatihan teror. Mereka memantau di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Poso
Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah. TEMPO/Rusman Paraqbueq
"Kelompok ini merupakan buron dari kasus pembunuhan dua anggota Polri pada 2011 di Bank BCA, Palu. Mereka juga terlibat pelatihan paramiliter dari 2011 sampai saat ini," kata Dewa saat konferensi pers di Markas Polres, Poso, Jumat, 2 Oktober 2012.
Dua polisi, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman, ditemukan tewas di Tamanjeka, awal Oktober lalu. Mayat keduanya ditemukan pada 16 Oktober lalu setelah dinyatakan hilang sepekan sebelumnya. Keduanya dikubur dalam satu lubang.
Dewa mengatakan ketiga terduga teroris yang ditangkap juga diduga terkait dengan insiden penembakan warga bernama Noldi Ambo Lando di Kecematan Lege pada Agustus 2012, peledakan bom di Kabupaten Morowali pada Setember 2012, penembakan Asnan Sawo di Masani, Kecamatan Poso Pesisir, peledakan bom di depan rumah pegawai dinas Pekerjaan Umum Okri Mamuaya pada Oktober lalu, serta peledakan di kantor Pos Polisi Lalu Lintas, Bundaran Smaker, Poso Kota.
Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap ketiga terduga teroris tersebut di dua tempat terpisah, di Desa Karola, dan di Tambarana, Desa Bhakti Agung, Kecamatan Poso Pesisir Utara. N tertangkap di Bhakti Agung, serta S dan F di Karola.
Dalam penangkapan ini, seorang terduga teroris, Jibon, tewas tertembak. Kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu pistol dan belasan bom rakitan aktif.
Dewa tidak menjelaskan secara detail peran mereka dalam berbagai insiden tersebut. Dia juga tidak memberikan kesempatan kepada wartawan untuk mengajukan pertanyaan. "Untuk sementara, tidak ada pertanyaan," kata dia.
RUSMAN PARAQBUEQ
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/11/02/063439385/p-Tiga-Teroris-Poso-Diduga-Bunuh-Polisi-Tamanjeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.