Sabtu, 4 Januari 2014 20:05 WIB
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
OPERASI
RUMAH PINK - Sejumlah petugas bersiaga disekitar lokasi penggerebekan
di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2014). Densus 88
Anti Teror Mabes Polri menembak mati enam orang terduga teroris saat
penggerebekan di tempat tersebut. (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa)
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M Nasser
menilai dalam menghadapi teroris tidak dapat disamakan dengan
menghadapi penjahat biasa. Menurutnya ada beberapa alasan yang menjadi
perbedaan dalam penangganan teroris.
"Alasan pertama adalah teroris biasa dilengkapi senjata dan juga mereka telah terlatih," kata M Nasser di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (4/1/2014).
Nasser menuturkan, para teroris mengusung sebuah ideologi dalam melakukan kejahatan. Ideologi tersebut adalah bahwa mereka melakukan kejahatan atas dasar jihad dimana surga diyakini telah menunggu para teroris tersebut.
"Ada anggapan yang mereka yakini semakin banyak yang dibunuhnya, makin banyak bidadari yang akan didapatkan," tuturnya.
Nasser mengatakan, aparat kepolisian harus ekstra keras dalam menanggani teroris. Tindakan dalam pemberantasannya harus berbeda dengan penjahat biasa.
"Polisi harus ekstra keras menghadapi kejahatan yang dilakukan teroris," ucapnya.
"Alasan pertama adalah teroris biasa dilengkapi senjata dan juga mereka telah terlatih," kata M Nasser di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (4/1/2014).
Nasser menuturkan, para teroris mengusung sebuah ideologi dalam melakukan kejahatan. Ideologi tersebut adalah bahwa mereka melakukan kejahatan atas dasar jihad dimana surga diyakini telah menunggu para teroris tersebut.
"Ada anggapan yang mereka yakini semakin banyak yang dibunuhnya, makin banyak bidadari yang akan didapatkan," tuturnya.
Nasser mengatakan, aparat kepolisian harus ekstra keras dalam menanggani teroris. Tindakan dalam pemberantasannya harus berbeda dengan penjahat biasa.
"Polisi harus ekstra keras menghadapi kejahatan yang dilakukan teroris," ucapnya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Willy Widianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.