Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Kamis, 23 Desember 2010

10 Ribu Aparat Diterjunkan Amankan Jakarta

Warga Ibukota Waspada Jelang Natal & New Year
10 Ribu Aparat Diterjunkan Amankan Jakarta
Kamis, 23 Desember 2010 , 06:10:00 WIB

ILUSTRASI, PERAYAAN TAHUN BARU
  

RMOL. Sebagai upaya pengamanan selama perayaan Natal 2010 dan New Year 2011, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya menerjunkan 9.989 personel aparat. Pengamanan akan dilakukan mulai 24 Desember 2010 hingga 2 Januari 2011. Sebanyak 1.619 tempat ibadah dan 878 tempat hiburan jadi fokus pengamanan.

Hasil rapat Musyawarah Pim­pinan Daerah (Muspida) DKI yang diselengga­rakan di Balai Kota Senin (20/12) menyatakan, aparat gabung­an itu terdiri dari kesatuan Polda Metro Jaya se­banyak 7.239 per­so­nel dan Sa­tuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI serta jaja­rannya seba­nyak 2.750 personel.

   Hal ini diungkap Gubernur DKI Fauzi Bowo usai Rapat Muspida DKI tentang Pengaman­an Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 di Ba­lai Kota DKI.

Dia menjelaskan, Pemprov ber­sama Muspida DKI lainnya siap memberikan jaminan ke­aman­an kepada umat Kristiani yang akan merayakan Natal di gereja ma­sing-masing. Sehingga, warga Ja­karta, khususnya umat Kristiani, tidak perlu merasa ra­gu dan kha­watir menjalankan pe­ra­ya­an Na­tal dan Tahun Baru.

“Selama perayaan, petugas-pe­tugas ini akan berjaga-jaga di po­si­sinya masing-masing. De­ngan begitu, diharapkan kondisi Ja­karta akan aman terkendali,” lanjut gubernur yang akrab disapa Foke ini.

Sejauh ini, kata Foke, laporan yang diterima dari Muspida DKI adalah kondisi Jakarta kon­dusif dan aman. Namun, bukan berarti kondisi tersebut mengu­rangi ke­waspadaan Pem­prov dan Mus­pida mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak di­ingin­kan banyak pihak.

“Instruksi untuk melakukan pengamanan lingkungan ma­sing-masing juga sudah kami kirim ke­pada para walikota, camat, lu­rah, hingga RT dan RW. Tapi seluruh lapisan masyarakat tetap diim­bau meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi Jakarta, teruta­ma di lingkungan masing-ma­sing,” terang Foke.

Selain pengamanan di masing-masing gereja yang tersebar di Ja­karta, jelas Foke lagi, dua satu­an gabungan itu akan mendapat ban­tuan dari sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di dekat gereja. Untuk itu, pihak­nya telah jauh-jauh hari menga­dakan pendekatan kelompok, forum, Ormas dan forum mas­yarakat Is­lam untuk turut mem­bantu me­ngamankan. “Me­reka bersedia turut mem­bantu meng­amankan perayaan Natal di ge­reja-gereja. Ini merup­akan ciri ke­rukunan umat beraga­ma di Ja­karta yang ingin kita per­ta­hankan ke depan,” ujarnya.

Hal senada diutarakan Ka­polda Metro Jaya Irjen Sutar­man. Polda Metro Jaya mening­katkan kewas­padaan de­ngan menyiapkan kekuatan per­sonel dan perleng­kapan di lapa­ngan, khususnya di tempat hi­bu­ran dan gereja.

Selain itu, Polda Metro Jaya ju­ga mendirikan pos-pos penga­ma­nan yang tersebar di seluruh Polda Metro Jaya dan jajaran­nya, termasuk pos yang ada di Pol­res, Polsek, Kodim dan Koramil.

“Se­hingga bila masyarakat menda­pat­kan gangguan keama­nan, pihaknya bisa cepat ber­gerak ke tempat kejadian per­kara,” ujar Sutarman.

Mengenai kegiatan Natal, Su­tarman mengungkapkan, Polda Me­tro Jaya sudah mengum­pul­kan seluruh pengurus gereja dan pemuda gereja, serta Forum Ke­rukunan Umat Beragama untuk bersama-sama berikrar dan se­pakat mengamankan dan mem­ban­tu pelaksanaan kegiatan Na­tal 2010 dan Tahun Baru 2011.

“Kami juga telah mengum­pul­kan Ormas Islam yang ada. Me­­reka akan membantu dan men­dukung kalau kekuatannya di­minta oleh gereja. Kami harap­kan suasana aman, tenang dan nya­man serta memberikan gam­baran toleransi beragama dan antar etnis yang baik di Ibukota,” harap Kapolda.

Sebagai antisipasi terhadap ancaman bahaya teror, Sutarman me­ngaku, pihaknya telah mela­kukan berbagai operasi pener­tiban, se­perti penertiban prema­nisme, ke­jahatan dengan senjata api dan ope­rasi zebra jelang Natal dan Tahun Baru.

Menurut Sutarman, pihaknya meneri­ma informasi prediksi in­telijen yang menyatakan sel-sel teroris masih hidup dan ke­mung­kinan bisa melakukan tindakan pemba­lasan. “Indikasi terjadinya anca­man itu, ada di beberapa dae­rah, bukan di Ja­karta,” ujarnya.

“Kewaspad­a­an terhadap ada­nya sel-sel teroris yang masih aktif itu perlu dila­kukan. Kami juga sudah me­nem­patkan perso­nel yang berpa­kaian preman dan petugas berseragam berpatroli di gereja-gereja,” ung­kapnya.

Panglima Ko­dam Jaya Mayjen TNI Marciano Norman menegas­kan, pihaknya be­serta seluruh kekuatan siap tu­run ke lapangan untuk meng­aman­kan perayaan Natal dan Ta­hun Baru 2010/2011 di Jakarta.

“Bila kekuatan kami diminta Ka­polda Metro Jaya dan Guber­nur, kami pasti siap. Kami men­du­kung penuh rangkaian acara Na­tal dan Tahun Baru berjalan aman,” kata Marciano. [RM]

1 komentar:

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini