VIVAnews - Detasemen Khusus 88 Mabes Polri memburu komplotan pentolan teroris, Abu Tholut. Perburuan dilakukan setelah aparat berhasil menangkap Abu Tholut pagi tadi, Jumat, 10 Desember 2010
"Kami terus melakukan pengejaran tersangka lainnya dari pengembangan keterangan bersangkutan (Abu Tholut)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Mabes Polri, Jakarta.
Abu Tholut alias Mustofa alias Pranata Yudha, alias Imron Baihaki diduga oleh polisi sebagai orang yang berperan penting dalam pendirian kamp latihan militer jaringan teroris di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar.
Dia juga diduga berperan sebagai otak perampokan di CIMB Niaga, Medan, Sumatera Utara.
Abu Tholut adalah Mantiki atau pimpinan wilayah jaringan teroris untuk Aceh dan Sumatera Utara. Buron teroris dari kamp militer Aceh ini merupakan mantan narapidana teroris yang terlibat peledakan bom di Atrium Senen, Jakarta pada 2001.
Abu Tholut ditangkap di dalam kamarnya di Desa Bae Pondok, RT 4 RW III, Kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, sekitar pukul 08.30. Tak ada perlawanan dalam penangkapan itu. Bersama Abu Tholut, aparat menyita sebuah senjata api jenis FN kaliber 9 milimeter dan 22 butir peluru.
Menurut Boy, penangkapan Abu Tholut dilakukan setelah dilakukan pengintaian sekitar sebulan. Sebelum ditangkap, Abu Tholut sempat beberapa kali pindah tempat persembunyian. Kini, tim sedang mencari waktu tepat untuk membawanya ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.