Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Jumat, 19 November 2010

Mandi Malam Bukan Penyebab Rematik

Jumat, 12 November 2010 | 11:09 WIB

shutterstock
KOMPAS.com Ternyata, mandi malam hari dengan air dingin tidak akan menyebabkan rematik. Bahwa rematik adalah penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia juga ternyata pandangan yang salah. Cari tahu fakta-fakta lain seputar penyakit rematik yang dirangkum oleh para ahli dari Pfizer dengan membaca artikel ini.

Mitos: Penyakit rematik adalah penyakit tulang
Fakta: Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian tulang. Penyakit ini terdiri dari ratusan jenis, termasuk osteoartritis (pengapuran), lupus, dan artritis rematoid. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan rematik menyerang daerah lain, seperti jaringan ikat dan otot.

Mitos: Rematik hanya menyerang orang berusia lanjut
Fakta: Penyakit rematik bisa menyerang semua orang, tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Biasanya rematik memang menyerang orang dengan usia di atas 45 tahun. Namun, orang yang lebih muda juga bisa kena, bahkan ditemukan kasus bayi yang terkena rematik. Penyakit rematik pada anak dikenal dengan sebutan juvenile rheumatoid arthirtis.

Mitos: Sering mandi malam dan udara dingin sebabkan rematik
Fakta: Secara patologis, tidak ada kaitan antara mitos ini dan penyakit rematik. Namun, air atau udara dingin akan menyebabkan kapsul sendi mengerut. Hal ini tentu bisa menambah rasa nyeri pada persendian pasien rematik. Sebaiknya penderita rematik memang mandi air hangat untuk mengurangi rasa sakit pada persendiannya.

Mitos: Makan jeroan menyebabkan rematik
Fakta: dari sekitar 100 jenis rematik, hanya yang berkaitan dengan makanan seperti jeroan atau seafood, yaitu artritis gout atau asam urat.

Mitos: Antibiotik diperlukan untuk mengatasi sendi yang bengkak
Fakta: Antibiotik hanya digunakan pada jenis rematik yang disebabkan infeksi. Meski sendi terlihat membengkak dan merah, antibiotik tidak diberikan secara rutin.

Mitos: Sakit tulang pada malam hari adalah gejala rematik
Fakta: Faktanya, gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita rematik adalah pegal-pegal dan peradangan pada sendi (kemerahan, bengkak, terasa panas, dan sulit digerakkan). Gejala ini tidak terbatas pada malam hari dan bisa menyerang setiap saat.

Mitos: Makan bayam dan kangkung sebabkan rematik
Fakta: Tidak ada hasil penelitian yang menghubungkan antara kedua jenis sayuran ini dan risiko rematik. Kalaupun ada, yang harus dihindari untuk mencegah rematik asam urat adalah makanan yang bisa memicu purin, seperti jeroan, seafood, atau alkohol.
Penulis: AN   |   Editor: Lusia Kus Anna  
Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini