Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Senin, 27 Desember 2010

Tanaman Paling Rakus di Dunia

Science Film Festival
Lihatlah Tanaman Paling Rakus di Dunia
Jumat, 19 November 2010 | 16:07 WIB
Tatsuro Hamada/Ishikawa Prefectural University
Kantung semar (Nephentes alata).
KOMPAS.com — Apakah tanaman paling rakus di dunia? Jawabannya adalah Nephentes sp. atau yang lebih dikenal dengan nama kantung semar, tanaman yang pastinya sudah akrab di telinga Anda. Tanaman itu bisa memakan 6.000 rayap setiap harinya untuk mendapatkan nutrisi.

Hah, memakan rayap? Yup, tanaman kantung semar adalah jenis tanaman karnivor, suatu jenis tanaman yang tidak hanya menyerap nutrisi dari tanah, tetapi juga mendapatkannya dari hewan, terutama serangga. Salah satu jenis serangga yang dimanfaatkan tanaman karnivor, terutama kantung semar, adalah rayap. Bukan cuma lalat seperti sering dijadikan contoh.

Kantung semar memiliki bentuk seperti piala dengan lubang di tengahnya. Bagian bibir dari piala tersebut mengandung nektar yang berfungsi sebagai jebakan bagi serangga. Sementara bagian dalam dari piala memiliki permukaan licin, membuat serangga bisa dengan mudah terperosok ke dalam piala.

Di alam bebas, strategi kantung semar agar bisa mendapat makanan ini bekerja dengan baik. Setiap harinya, ribuan serangga berduyun-duyun mendatangi kantung semar. Mereka memadati bagian bibir piala untuk bisa memakan nektarnya dan di tengah kepadatan itu, beberapa rayap yang bernasib sial terpaksa harus jatuh ke bagian dalam piala.

Jika sudah terjatuh, maka tamat sudah. Piala kantung semar akan mengatup, tak memungkinkan serangga untuk melarikan diri. Rayap-rayap itu harus merelakan dirinya menjadi santapan bagi kantung semar. Kantung semar akan menyerap nitrogen pada rayap, kemudian menggunakannya sebagai nutrisi.

Bagaimana ya harus menyaksikan proses kantung semar menjebak dan memakan rayap? Datang saja ke Science Film Festival dan lihatlah film yang berjudul Intelligent Plant. Film ini akan diputar di Blitz Megaplex Pacific Place pada hari Minggu (21/11/2010) pukul 11.00 dan Sabtu (27/11/2010) pukul 13.00.

Film ini juga bisa ditonton di PPIPTEK TMII Hari Minggu (21/11/2010) pukul 12.00, hari Sabtu (27/11/2010) pukul 12.00, dan hari Selasa (30/11/2010) pukul 12.00. Film juga akan diputar di kampus Universitas Paramadiana Mampang pada hari Minggu (21/11/2010) pukul 12.00, Sabtu (27/11/2010) pukul 12.30, dan Selasa (30/11/2010) pukul 12.00.

Kesempatan menonton film bisa didapatkan gratis dengan menelepon Goethe Institute di nomor 0858-9057-9010 atau 021-23550208 ext 131. Pemesanan juga bisa dilakukan dengan mengirim e-mail ke sff@jakarta.goethe.org. Begitu Anda memesan, nama Anda akan tercatat di daftar penonton sehingga Anda tak memerlukan tiket fisik.

Pemesanan juga hanya bisa dilakukan lewat telepon atau e-mail, tidak bisa langsung memesan di tempat. Ketika Anda memesan, Anda tinggal menyebutkan judul film dan tempat menonton yang diinginkan. Bagian pemesanan akan memberitahukan pada Anda jika tempat duduk sudah habis sehingga Anda bisa merencanakan kesempatan lain untuk menonton.

Di film Intelligent Plants, Anda juga akan mendapatkan banyak sekali informasi tentang tanaman. Misalnya, tanaman putri malu yang ternyata bisa dibius, tanaman tali sepatu penyihir yang menjadi parasit pintar juga tanaman yang durinya dijadikan rumah bagi para serangga untuk membesarkan anakannya.
Penulis: Yunanto Wiji Utomo   |   Editor: Tri Wahono
Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini