Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 17 April 2012

Agen Rahasia:Perempuan Tangguh di Balik Misi Rahasia


Dibaca: 5873

DOK. PRIBADI
Kepala Sub Direktorat II Ekonomi, Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Titik Velentina, adalah satu di antara sedikit perempuan yang memilih menjadi agen rahasia.
KOMPAS.com - Perempuan cerdas, tangguh, kreatif, berani mengambil risiko boleh jadi banyak ditemui. Namun tak banyak perempuan dengan kualitas seperti ini yang mau melakukan pekerjaan berisiko secara rahasia, tidak boleh menonjolkan dirinya, termasuk menutupi keberhasilan apa pun yang diraihnya karena tuntutan profesinya sebagai agen rahasia.

Kepala Sub Direktorat II Ekonomi, Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Titik Velentina, adalah satu di antara sedikit perempuan agen rahasia ini. Di satuan tempatnya bekerja, hanya ada 30-40 intelenjen perempuan dari total 300 orang. "Hanya sekitar 10 persennya saja intelejen perempuan," kata Titik kepada Kompas Female di Jakarta, seusai bincang-bincang untuk menginspirasi anak-anak mengenai profesi agen rahasia.

Menurut Titik, setiap perempuan punya kesempatan yang sama untuk menjalani profesi yang masih dianggap bidangnya laki-laki ini. Namun memang dibutuhkan karakter tertentu untuk menjalani berbagai tugas dan tanggung jawab menjadi agen rahasia.

"Pekerjaan ini menarik dan penuh tantangan. Tantangannya pun selalu berubah tergantung perkembangan situasi di Indonesia," aku perempuan yang tampil segar di usia 50 ini.

Untuk menjadi agen rahasia, terutama yang bekerja untuk kepentingan militer dan kepolisian, dibutuhkan kepribadian matang dan tahan uji, bukan sekadar perempuan yang suka tantangan, kata Titik berbagi pengalaman. Selain tentunya, agen rahasia harus memiliki kecerdasan, kreativitas, kemampuan menganalisa masalah dan mecari berbagai pilihan solusi, termasuk kecermatan dalam pengambilan keputusan.

"Hanya perempuan yang punya ketahanan berada di balik layar, tidak mau menonjol, yang mampu menjalaninya. Meski berhasil menjalani tugas besar, eksistensinya tidak boleh terungkap. Jadi, harus memiliki kepribadian yang matang tahan tekanan," jelasnya.

Titik juga menekankan pentingnya kecerdasan dan kreativitas sebagai karakter kunci seorang agen rahasia. Sebenarnya perempuan memiliki nilai tambah lainnya, yakni ketekunan yang melekat secara alami dalam diri perempuan. Ketekunan inilah yang juga menjadi modal penting bagi seorang intelejen.

"Kreativitas sangat dibutuhkan, harus punya ide brilian terus menerus, ini dibutuhkan ketekunan," tambahnya.

Titik memilih menjadi intel sejak 21 tahun silam, melalui tahapan panjang. Setelah lulus kuliah jurusan Hukum di Universitas Diponegoro Semarang pada 1981, Titik melanjutkan pendidikan di sekolah perwira polisi wanita. Ia kemudian menekuni pendidikan khusus intelejen. Sebelum fokus bertugas menjadi intel, Titik menjabat sejumlah posisi penting seperti Kepala Polisi Sektor Bandara Soekarno-Hatta.

Pekerjaan sarat tantangan memang menjadi daya tarik bagi ibu dua anak ini. Dengan berani membuat pilihan atas hidupnya, Titik menikmati pekerjaan dan kariernya, tanpa menjadikan keluarga sebagai kendala. Meski begitu, ia pun memahami jika banyak perempuan yang memiliki hasrat besar menjalani profesi semacam ini terkendala dengan berbagai persoalan dan pertimbangan, termasuk keluarga.

"Pekerjaan ini tidak mengenal waktu, terkadang kesepakatan dengan keluarga menjadi kendala," tutur Titik yang dengan tegas memposisikan dirinya menjalani karier sebagai agen rahasia sebelum menikah dan berkeluarga. "Suami saya sudah memahami seperti apa pekerjaan saya, karena saya sudah menjadi intel sebelum menikah," lanjutnya.

Titik juga tidak mencampur-adukkan pekerjaan dan keluarga. Misi apa pun yang sedang dilakoninya, dirahasiakan dari anak dan suami. Selain memang perlu menjaga kerahasiaan, Titik tak ingin membuat khawatir keluarganya dengan berbagai tugas-tugas berisiko yang dijalankannya. "Saya tidak ingin keluarga khawatir, mereka tidak perlu tahu apa yang saya lakukan," ungkapnya.

Pensiun dengan ilmu intelejen
Jam terbang tinggi yang dimiliki Titik, membuatnya bersemangat menyambut masa pensiun dengan rencana bisnis menggunakan ilmu intelejen. "Ilmu intelegen bisa dimanfaatkan untuk kepentingan di luar militer dan kepolisian. Cita-cita saya menjadi detektif swasta, membuka usaha jasa informasi untuk kasus-kasus di area privat," ungkapnya.

Menurut Titik, 2-3 tahun terakhir sekolah intelejen swasta juga mulai hadir untuk memberikan pilihan bagi mereka yang menyukai bidang kerja ini. Selepas sekolah, mereka bisa menjadi intelejen di bidang jasa. "Ilmu intelejen bisa untuk bisnis. Tugas pokok intel adalah penyelidikan dan pengamanan. Semua bidang bisa masuk intel, intel juga bisa masuk ke semua bidang," jelasnya.

Titik menyimpan teguh mimpinya, hingga pada waktunya nanti ia dapat berkolaborasi dengan rekan seprofesinya, menjalani masa pensiun dengan membangun bisnis jasa informasi menjadi detektif swasta.
 sumber:http://internasional.kompas.com/read/2012/03/09/13300684/Perempuan.Tangguh.di.Balik.Misi.Rahasia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini