Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 03 April 2012

Sehat : Kebanyakan Duduk Mempersingkat Hidup

0.03.2012 17:15

Penulis : Albertina SC   
(foto:dok/service-1.org)
NEW YORK – Terlalu banyak duduk dapat mempersingkat hidup. Hubungan antara kebanyakan duduk dan umur pendek ini ditemukan para peneliti Universitas Sydney Australia.

"Ketika kita memberikan orang pesan tentang berapa banyak aktivitas fisik yang harus mereka lakukan, kita juga perlu berbicara kepada mereka untuk mengurangi jumlah jam yang mereka habiskan untuk duduk setiap hari," Hidde van der Ploeg, penulis utama studi baru kepada Reuters, Kamis (29/03).

Studi menemukan: warga Australia yang menghabiskan banyak waktu dengan duduk di meja atau depan televisi lebih mungkin meninggal dunia akibat penyebab apapun selama periode tiga tahun, dibanding mereka yang hanya duduk beberapa jam sehari. Tim van der Ploeg melaporkan temuan ini dalam Archives of Internal Medicine.

Para peneliti menemukan bahwa hubungan antara terlalu banyak waktu duduk dan umur pendek terjebak ketika orang melakukan olahraga ringan dan berat, punya masalah dengan berat badan, dan ukuran kesehatan lain.

Itu menunjukkan pergeseran waktu dari duduk ke aktivitas fisik ringan--seperti berjalan lambat dan membereskan tugas rumah tangga--mungkin penting bagi keuntungan jangka panjang, kata para peneliti.

Penelitian terhadap lebih dari 200.000 orang dewasa usia 45 tahun lebih, van der Ploeg dan rekan-rekannya menemukan bahwa orang yang duduk selama minimal 11 jam sehari, 40 persen berisiko meninggal dunia selama penelitian, dibandingkan mereka yang duduk kurang dari empat jam setiap hari.
Duduk sendiri, kata peneliti, tidak membuktikan dapat memotong kehidupan seseorang. Sebab, para peneliti meminta pula peserta membeberkan berbagai kebiasaan gaya hidup untuk menemukan kemungkinan ada perbedaan tidak terukur lain antara orang yang menghabiskan banyak atau sedikit waktu untuk duduk setiap hari.

Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan konsekuensi kesehatan dari terlalu banyak duduk, kata Mark Tremblay, peneliti obesitas dan aktivitas di Rumah Sakit Anak dari Timur Ontario di Ottawa, Kanada.

"Duduk atau berbaring, terutama di depan layar, buruk bagi Anda tanpa memandang usia," kata Tremblay, yang tidak terlibat penelitian baru.

Orang cenderung berpikir bahwa mereka baik-baik saja selama mereka mendapatkan "dosis" bekerja setiap hari, kata dia.

Tapi, "Menggunakan 30 menit untuk aktivitas fisik lima kali seminggu bukan asuransi terhadap penyakit kronis," Tremblay menambahkan.

Sebaliknya, waktu yang dihabiskan untuk senam ringan atau berat dan waktu untuk bergerak total mempengaruhi setiap risiko jangka panjang penyakit secara terpisah, kata dia.

Berefek pada Kolesterol

Untuk studi baru, van der Ploeg dan rekan-rekannya mensurvey sekitar 220.000 orang dari New South Wales, Australia, antara 2006 dan 2008. Survey mencakup pertanyaan tentang kesehatan umum peserta dan kondisi medis yang mereka miliki, apakah mereka merokok dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk berolahraga dan duduk setiap hari.

Kemudian tim peneliti melacak responden dengan menggunakan catatan kematian Australia selama rata-rata hampir tiga tahun, selama itu 5.400--antara dua dan tiga persen--meninggal.

Mereka menemukan bahwa risiko kebanyakan duduk ini melekat, terlepas dari apakah orang-orang itu memiliki berat badan normal atau kegemukan, berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk bekerja di luar dan apakah mereka sehat atau punya masalah kesehatan.

Peneliti perempuan ini mengatakan duduk terlalu banyak dapat mempengaruhi pembuluh darah dan metabolisme dengan meningkatkan lemak dalam darah dan menurunkan tingkat kolesterol "baik".

"Ketika Anda berdiri atau berjalan, otot kaki Anda terus bekerja, yang membantu membersihkan glukosa darah dan lemak darah dari aliran darah," kata van der Ploeg. "Ini tidak terjadi jika Anda duduk, karena otot-otot tidak aktif."

Bahkan buat orang yang pekerjaannya banyak meninggalkan meja, ada cara untuk melatih diri agar secara teratur menginterupsi perilaku menetap itu, kata Tremblay.

Menempatkan mesin fax empat langkah dari posisi meja kerja adalah langkah yang dapat membuat otot bergerak. Minum air yang cukup juga membuat seseorang punya alasan untuk beberapa kali buang air kecil di kamar mandi. Begitu pula dengan berdiri, melakukan peregangan, berjalan-jalan sedikit, menyapa teman di ruangan lain, ucap Tremblay.

Intinya, kata van der Ploeg, “Mencoba menemukan keseimbangan yang sehat antara duduk, berdiri dan berjalan atau kegiatan fisik lain."
sumber: www.Sinarharapan.co.id/Selasa, 3 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini