Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 03 November 2010

Kendari , Sulawei Tenggara

Perwira Polisi Sekap Warga
Rabu, 03 November 2010 , 18:53:00 WIB

Laporan: Zainal A. Ishaq

RMOL. Atas petunjuk paranormal, seorang oknum perwira polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara, lantas menyekap dan menyiksa seorang warga yang ia tuduh melakukan pencurian dirumahnya.

Kesetiaan dan pengabdian IPDA Bowo terhadap institusinya tentu saja perlu diragukan. Ilmu yang ia peroleh selama empat tahun menempa pendidikan di Akademi Kepolisian Negara Republik Indonesia juga perlu dipertanyakan. Perwira polisi yang sehari-harinya bertugas sebagai Kepala Kepolisian Sektor ini tidak bisa berbuat apa-apa saat mengetahui senajata api miliknya hilang. Ia lebih mempercayai paranormal daripada anak buah atau institusinya untuk menemukan senjatanya. Ia pun nekad menyekap dan menyiksa seorang warga bernama Fadli selama tiga hari atas petunjuk sang paranormal.

Rabu (3/10), IPDA Bowo baru tersadar, jika perbuatannya ini keliru setelah didatangi orang tua korban, yang ditemani wartawan meminta pembebasan anaknya. Bukannya membebaskan korban, Bowo justru balik mengancam orang tua tidak akan membebaskan bila tindakannya itu diliput wartawan.

Peristiwa penyekapan ini bermula saat IPDA Bowo meminta bantuan paranormal untuk melacak keberadaan senjata api miliknya yang hilang. Atas petunjuk paranormal, pelaku pencurian senjata api tersebut mengarah kepada Fadli, seorang warga Kelurahan Mandonga Kota Kendari, yang sebelumnya pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah kafe milik sang perwira polisi. Sejak saat itu pula, Fadli ditangkap dan disekap dirumah IPDA Bowo. Selama tiga hari dalam penyekapan, korban mengalami siksaan hebat.

“Kedua tangan Fadli terborgol ditangga, dia dipukuli dan disetrum oleh bos (IPDA Bowo) untuk mengakui perbuatannya”, kata penjaga rumah, Try.

Ipda Bowo yang diduga anak seorang jenderal aktif yang bertugas di Mabes Polri bersikukuh tidak bersedia membebaskan korban yang ia sekap di lantai tiga rumahnya, sebelum wartawan meninggalkan tempat kejadian perkara. Meskipun pada saat itu sejumlah perwira tinggi Polda Sultra sudah berada di lokasi kejadian.

Hingga kini korban belum bisa ditemui akibat trauma atas peristiwa penyekapan dan penyiksaan yang dialaminya. Sementara orang tua korban juga tiba-tiba enggan menemui wartawan.

Terkait peristiwa ini, Kabid Propam Polda Sultra, AKBP Eris Tochidin berjanji akan segera melakukan pemeriksaan terhadap oknum perwira tersebut. Jika terbukti bersalah, IPDA Bowo terancam sanksi tegas termasuk pemecatan tidak hormat. [wid]
Sumber : rakyatmerdeka.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini