Taufik Si Pakar Bom Poso, Menghilang
Pakar.Bom.Poso.Menghilang |http://regional.kompas.com/read/2009/08/02/1809220/Taufik.Si.Pakar.Bom.Poso.Menghilang Minggu, 2 Agustus 2009 | 18:09 WIB
"Dia sejak akhir tahun 2006 tidak pernah lagi pulang ke rumah," kata Dalib Bulaga, kakak kandung Taufik Bulaga, saat ditemui di rumahnya di Jalan Umana Soli, Lorong Bulog, Kelurahan Lawanga, Kecamatan Poso Kota, Sulawesi Tengah, Minggu (2/8).
Pernyataan tersebut disampaikan Dalib ketika dimintai keterangannya soal adanya desus-desus yang mengaitkan adiknya itu dengan pembuatan bom yang menghantam Hotel JW Marriott dan Hotel Rizt-Carlton di Jakarta pada Jumat dua pekan lalu (17/7).
Menurut dia, Taufik yang berusia sekitar 30 tahun sudah menghilang dari Poso sebelum terjadi kontak fisik antara kelompok sipil bersenjata dengan polisi di kawasan Tanah Runtuh, Kelurahan Gebangrejo, Poso Kota, pada malam takbiran Idul Fitri, 22 Oktober 2006.
"Pokoknya, sejak dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh polisi, dia sudah meninggalkan Poso dan tidak pernah lagi memberitahukan di mana keberadaannya," kata Dalib.
Saat itu, aparat kepolisian melakukan razia di kawasan Tanah Runtuh untuk mencari 34 tersangka, yang masuk dalam DPO karena diduga kuat terlibat serangkaian kasus kejahatan terorisme di wilayah Poso dan Palu.
Dalib mengatakan, keluarganya di Poso saat ini semakin gelisah, menyusul intesifnya pencarian aparat keamanan terhadap keberadaan Taufik karena yang bersangkutan dikaitkan dengan ledakan bom di kawasan Mega Kuningan Jakarta.
"Supaya keluarga di sini bisa menjadi tenang, saya berharap Taufik segera menyerahkan diri kepada aparat keamanan," tutur Dalib mengimbau.
Apalagi, menurut Dalib, orangtua mereka di Poso selama beberapa tahun terakhir ini sudah sakit-sakitan, dan tidak pernah dijenguk Taufik.
Sementara itu Eka Ningsih, Ketua RT di Lorong Bulog Poso, mengatakan sejak aparat kepolisian intensif mengejar para DPO yang berada di wilayah Poso pada akhir Oktober 2006, dirinya tidak pernah lagi melihat Taufik mendatangi rumahnya. "Sudah sekitar tiga tahun terakhir ini, saya tidak pernah melihat dia berada di Poso," katanya.
Namun, Eka mengakui kalau dirinya sangat mengenal Taufik Bulaga, orangnya berperilaku baik terhadap saudara dan kerabat, serta penampilannya biasa-biasa saja. "Tidak ada yang menonjol dari dirinya, sama seperti warga lain," tuturnya.
Eka menambahkan, dirinya hingga kini tidak mengetahui di mana keberadaan anak dan istri Taufik yang dinikahinya beberapa tahun lalu, kecuali mendengar khabar burung kalau mereka sejak beberapa tahun terakhir telah hijrah ke kabupaten tetangga, Morowali.
Taufik Buraga selama ini ditengarai polisi terlibat dalam serangkaian kasus peledakan bom serta aksi kekeresan bersenjata lainnya di wilayah Poso dan Palu.
Dia disebut-sebut sebagai peracik bom yang menghancurkan Pasar Tentena di wilayah Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, pada bulan Mei 2005 yang menewaskan 22 orang serta puluhan lainnya cedera.
Polisi juga mengaitkan Taufik dengan kejadian ledakan bom di Gedung Olah Raga (GOR) Puselemba, Poso Kota, tahun 2006 lalu. Tapi, dalam peristiwa di tengah berlangsungnya festival budaya itu, tidak menimbulkan korban jiwa.
Kasus terakhir di kota Poso yang dicurigai melibatkan Taufik Bulaga, yaitu ledakan bom senter yang menewaskan seorang wanita bernama Nella Salianggo (22) pada tahun 2007.
Sumber: kompas.com/Minggu, 2 Juni 2011
http://regional.kompas.com/read/2009/08/02/1809220/Taufik.Si.Pakar.Bom.Poso.Menghilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.