Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 15 Juni 2011

Teroris Rencanakan Racuni Polisi Lewat Botol Minuman

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 16 tersangka teroris ditangkap petugas dalam tiga hari terakhir. Kelompok ini diduga tidak hanya merencanakan aksi meledakkan bom. Mereka bahkan berencana menebar racun di sejumlah kantin kantor kepolisian. "Itu pengakuan yang diperoleh petugas," ujar Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo, dalam rapat dengar pendapat di DPR RI, 13 Juni 2011.

Pengakuan diperoleh setelah Satuan Tugas Anti-Teror menciduk 16 tersangka teroris di sejumlah tempat seperti Pekalongan, Kutai Kartanegara, Bandung dan Jakarta. Dari para tersangka, polisi menyita serangkaian bom pipa yang mereka siapkan untuk meledakkan sejumlah kantor polisi. Penggeledahan di salah satu rumah tersangka di wilayah Kemayoran, bahkan menemukan racun sianida.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar menjelaskan, pengungkapan kasus ini merupakan pengembangan dari penangkapan tersangka penembak polisi di Poso, Sulawesi Tengah. Dari sana polisi menangkap keterkaitan dua tersangka lain di Pekalongan, dua di Kalimantan Timur dan tujuh di Jakarta, dua di Sulawesi Tengah dan seorang di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan pengakuan tersangka, bahan sianida rencananya akan digunakan untuk meracuni makanan atau minuman di sejumlah kantin kantor kepolisian. Mereka bahkan berencana menyebarkan racun di sejumlah asrama polisi. Namun, hingga kini polisi belum mengetahui ada-tidaknya korban akibat ulah mereka. "Mereka berencana menyuntikkan ke botol minuman," ujarnya.

Boy mengaku belum bisa menyimpulkan apakah aksi mereka dilakukan untuk membuat kerusuhan menjelang vonis amir Jama'ah Anshorut Tauhid, Abu Bakar Ba'asyir. Yang terang, kata dia, aksi teror dengan meracuni makanan merupakan modus baru kelompok teroris yang perlu diwaspadai baik oleh anggota kepolisian maupun masyarakat yang mengkonsumsi makanan kantin polisi.

Terkait kasus tersebut, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman, mengaku telah memerintahkan setiap bawahannya untuk mengawasi gerak-gerik yang mencurigakan. Namun ia meminta agar modus teror tersebut tidak membuat masyarakat enggan mengkonsumsi makanan kantin. "Yang jelas harus waspada," ujarnya.

RIKY FERDIANTO
TEMPO Interaktif, Senin, 13 Juni 2011 | 21:28 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/06/13/brk,20110613-340470,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini