Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 26 Juli 2011

Terorirme : Umar Patek Terkait Jaringan Ponpes Bima

Ary Wibowo | Heru Margianto | Senin, 25 Juli 2011 | 14:24 WIB
Dibaca: 37981
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyadd Mbai mengungkapkan, Umar Patek alias Abu Syeikh alias Umar Arab, terduga teroris yang ditangkap di Pakistan, merupakan salah satu teroris yang terkait dengan beberapa jaringan terorisme di Indonesia. Salah satunya kasus ledakan bom yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Umar Bin Khattab di Bima, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.
"Ya, di Bima, lalu kasus terorisme di Palu dan Poso yang kemudian kelompok 11 itu yang ada 10 senjata api yang ketangkap itu ada kaitan dengan Umar Patek," ujar Ansyaad seusai mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan Terorisme di Wilayah Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/7/2011).
Lebih lanjut, Ansyaad mengungkapkan, beberapa jaringan teroris yang tersebar di Sumatera, Jawa, Poso, Ambon, Kalimantan, Bima, dan lainnya di Indonesia saling berkait satu sama lain.
Ia mencontohkan, keterlibatan Umar Patek dalam kasus Bom Bali I. Menurut dia, Hari Kuncoro, teroris yang ditangkap di Pekalongan, merupakan adik ipar Dulmatin.
"Dia yang memfasilitasi Dulmatin dan Umar Patek dari Filipina Selatan lewat Nunukan. Peran Umar Patek sebagai ahli bom. Seperti saat bom Bali itu Umar Patek yang menyiapkan bom, mencampur bom. Dulmatin itu rangkaian elektronik sirkuitnya," katanya.
Sementara itu, keterlibatan beberapa jaringan yang sama itu juga dapat dilihat dalam kasus ponpes di Bima. Menurut Ansyaad, pemimpin pondok pesantren Abrori dan salah satu murid ponpes tersebut, Firdaus, yang tewas dibunuh bom buatannya sendiri, terbukti merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Taudhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba'asyir.
"Satu lagi Uqbah pimpinan ponpes sebelum Abrori, itu terkait dengan jaringan Aceh. Jadi, begitu keterkaitan mereka. Tidak berdiri sendiri karena satu ideologi," ujarnya.
Sumber: Kmpas.com/ Rabu, 27 Juli 2011/http://nasional.kompas.com/read/2011/07/25/14243037/Umar.Patek.Terkait.Jaringan.Ponpes.Bima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini