Ary Wibowo | Heru Margianto | Senin, 25 Juli 2011 | 14:24 WIB
AP
Umar Patek.
TERKAIT:
"Ya, di Bima, lalu kasus terorisme di Palu dan Poso yang kemudian kelompok 11 itu yang ada 10 senjata api yang ketangkap itu ada kaitan dengan Umar Patek," ujar Ansyaad seusai mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan Terorisme di Wilayah Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/7/2011).
Lebih lanjut, Ansyaad mengungkapkan, beberapa jaringan teroris yang tersebar di Sumatera, Jawa, Poso, Ambon, Kalimantan, Bima, dan lainnya di Indonesia saling berkait satu sama lain.
Ia mencontohkan, keterlibatan Umar Patek dalam kasus Bom Bali I. Menurut dia, Hari Kuncoro, teroris yang ditangkap di Pekalongan, merupakan adik ipar Dulmatin.
"Dia yang memfasilitasi Dulmatin dan Umar Patek dari Filipina Selatan lewat Nunukan. Peran Umar Patek sebagai ahli bom. Seperti saat bom Bali itu Umar Patek yang menyiapkan bom, mencampur bom. Dulmatin itu rangkaian elektronik sirkuitnya," katanya.
Sementara itu, keterlibatan beberapa jaringan yang sama itu juga dapat dilihat dalam kasus ponpes di Bima. Menurut Ansyaad, pemimpin pondok pesantren Abrori dan salah satu murid ponpes tersebut, Firdaus, yang tewas dibunuh bom buatannya sendiri, terbukti merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Taudhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba'asyir.
"Satu lagi Uqbah pimpinan ponpes sebelum Abrori, itu terkait dengan jaringan Aceh. Jadi, begitu keterkaitan mereka. Tidak berdiri sendiri karena satu ideologi," ujarnya.
Sumber: Kmpas.com/ Rabu, 27 Juli 2011/http://nasional.kompas.com/read/2011/07/25/14243037/Umar.Patek.Terkait.Jaringan.Ponpes.Bima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.