Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 08 Mei 2012

Premanisme :Cuma untuk Gagah-gagahan, Tarik Pistol dari Tangan DPR & Pengusaha


Indra Subagja - detikNews
Senin, 07/05/2012 13:07 WIB
Jakarta Warga sipil dinilai tidak pantas memegang senjata api. Justru, apabila polisi memberikan mereka izin, hal itu menjadi bukti bila polisi tidak mampu memberikan perlindungan. Apalagi biasanya pistol dibuat untuk menakut-nakuti.

"Perilaku semacam ini bukan hanya tidak pantas bagi para pengusaha dan pribadi berpunya, tapi juga tidak pantas bagi anggota DPR yang beberapa di antaranya merasa gagah dengan menenteng senjata api," terang Ketua SETARA Institute, Hendardi, dalam siaran pers, Senin (7/5/2012).

Hendardi menjelaskan, peredaran senjata api di kalangan masyarakat sipil dengan alasan apapun hanya membuktikan aparat keamanan tidak mampu menjalankan fungsi keamanan sesuai wewenang tugasnya.

"Seharusnya, setiap warga negara yang merasa terancam keselamatannya cukup memberi tahu polisi untuk melindungi, karena tugas utama polisi adalah melindungi keamanan warga negara. Peredaran senjata api, nyata-nyata hanya menebarkan teror bagi mereka yang tidak berpunya dan lemah," jelasnya.

Selama ini, mereka yang memiliki senjata api cenderung arogan. Peristiwa yang terjadi selama ini bisa menjadi bukti. Karenanya lebih baik, sipil siapapun tak boleh pegang pistol.

"Yang terjadi bukan malah untuk melindungi diri, tapi untuk menunjukkan bahwa dirinya digdaya dibanding dengan yang lain. Tidak ada cara lain untuk menciptakan ketertiban kecuali dengan pertama, menarik seluruh peredaran senjata api di kalangan masyarakat sipil tanpa terkecuali yang dimiliki anggota DPR. Kedua, hukum secara tegas dan transparan penyalahgunaan senjata api baik yang melibatkan warga sipil maupun aparat TNI," tuturnya.
http://news.detik.com/read/2012/05/07/130753/1910956/10/cuma-untuk-gagah-gagahan-tarik-pistol-dari-tangan-dpr-pengusaha?9922022aan senjata api baik yang melibatkan warga sipil maupun aparat TNI," tuturnya.
(ndr/nrl)


(ndr/nrl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini