Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 09 Mei 2012

Premanisme :Korlap Dipukul akibat Spanduk Kado Valentine Habib

Korlap Dipukul akibat Spanduk Kado Valentine Habib
Sabrina Asril | Hertanto Soebijoto | Rabu, 15 Februari 2012 | 16:04 WIB

Dibaca: 13680

|
Share:
Fabian Januarius KuwadoSeorang koordinator aksi damai di Bundaran HI, Jakarta Pusat bernama Fan Bhaga (25) menjadi korban salah tangkap oleh pihak kepolisian yang tengah menjaga aksi tersebut. Ia tampak terduduk lemas di pos polisi bundaran HI karena wajahnya dipukuli tanpa sebab yang jelas.
JAKARTA, KOMPAS.com - Bhagapad Gita (22), koordinator aksi damai "Indonesia Tanpa FPI", mendapat bogem mentah saat menolong seorang pria tak dikenal yang terpeleset dalam aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta pada Selasa (14/2/2012) lalu. Bhagapad sama sekali tak tahu mengapa pria itu memukulnya.
Namun, setelah ditelusuri aparat kepolisian, pemukulan dilakukan oleh J (48) karena merasa gusar dengan bentangan spanduk peserta unjuk rasa yang bertuliskan "Kado Valentine untuk Habib Rizieq". J merupakan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq.
"Dia memukul karena ada spanduk tulisannya kado valentine untuk Habib," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (15/2/2012), di Mapolda Metro Jaya.
Ia mengatakan, meski aksi itu sudah direncanakan jauh-jauh hari, tetapi aksi penyerangan yang dilakukan J diduga hanya spontanitas. "Itu spontan yah kalau diamati dari olah tempat kejadian di lapangan," kata Rikwanto.
Selain J, polisi juga mengamankan tiga pria lainnya, yakni Ahmad Dahlan (24), Burhan (23), dan Syarifudin (44). Tiga lainnya juga simpatisan dan hadir saat aksi dilakukan. Soal peranannya, hingga kini masih didalami polisi. "Yang jelas, dia ada di situ," ucap Rikwanto.
Gerakan Indonesia Tanpa FPI ini bermula dari aksi penolakan masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Sabtu (11/2/2012). Di sana, sejumlah anggota FPI pusat dari Jakarta tak bisa turun di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rencananya, mereka akan melakukan pelantikan pengurus FPI Palangkaraya. Namun, sejumlah pihak yang mengatasnamakan warga menolak kedatangan mereka. Aksi tersebut berlangsung kurang lebih 2,5 jam.
Di Jakarta, gerakan "Indonesia Tanpa FPI" menggelar unjuk rasa, Selasa (14/2/2012), di Bundaran Hotel Indonesia. Ratusan orang melakukan aksi penolakan akan keberadaan FPI dan ormas lain yang dianggap meresahkan masyarakat. Unjuk rasa menentang kekerasan itu berakhir ricuh karena terjadi bentrok dengan sejumlah massa FPI yang datang ke lokasi unjuk rasa.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2012/02/15/16041589 Korlap.Dipukul.akibat.Spanduk.Kado.Valentine.Habib


Berita Terkait :
Indonesia Damai Tanpa Kekerasan
Fabian Januarius Kuwado | Tri Wahono | Selasa, 14 Februari 2012 | 17:23 WIB
Dibaca: 2578
JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi damai dilakukan oleh puluhan orang yang mengatasnamakan Gerakan Indonesia Tanpa FPI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, (14/2/2012). Mereka menolak keberadaan organisasi massa (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) dan menolak segala bentuk kekerasan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan massa tersebut memulai aksinya sekitar pukul 16.15 WIB dengan membawa spanduk bertuliskan 'Tolak Kekerasan! Sudah Cukup", "Kutuk Kekerasan Atas Nama Agama", dan sebagainya.
Beberapa pengunjuk rasa juga terlihat membawa boneka babi berwarna pink yang disandingkan dengan selembar karton bertuliskan, "Selamat Hari Valentine Habib Rizieq". "Indonesia damai, tanpa FPI, tanpa kekerasan," teriak peserta aksi yang kebanyakan kaum perempuan tersebut.
Petugas kepolisian tampak berjaga-jaga dalam unjuk rasa tersebut. Sementara aksi tersebut menarik perhatian bagi pengendara yang melintas di seputar Bundaran HI sehingga menyebabkan arus lalu lintas agak tersendat.
Sebelumnya, elemen masyarakat menggalang dukungan melalui jejaring sosial twitter dengan menamakan diri "Gerakan #IndonesiaTanpaFPI". Elemen ini pun rencananya akan menggelar aksi damai penolakan FPI pada sore ini pukul 16.00 WIB di Bundaran HI, Jakarta.
Gerakan Indonesia Tanpa FPI ini bermula dari aksi penolakan masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (11/2/2012) lalu. Di sana, sejumlah anggota FPI pusat dari Jakarta tak bisa turun di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rencananya, mereka akan melakukan pelantikan pengurus FPI Palangkaraya. Namun, sejumlah pihak yang mengatasnamakan warga menolak kedatangan mereka. Aksi tersebut berlangsung kurang lebih 2,5 jam.
Sumber : kompas.com/Selasa, 14 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini