Penulis : Yuyuk Sugarman
YOGYAKARTA - Agama Katolik mempunyai pengaruh besar
dalam tumbuh dan kuatnya identitas suku Dayak. Bahkan, gereja Katolik
berperan dalam membidani lahirnya Partai Persatuan Dayak.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Kubu Raya, Kalimantan
Barat Drs Andreas Muhrotien, M.Si, saat ujian terbuka Program Doktor
Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Senin (7/11), di Sekolah
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lewat disertasinya “Rekonstruksi Identitas Dayak pada Era
Otonomi Daerah di Kalimantan Barat”, Andreas dinyatakan lulus dengan
predikat cumlaude dan berhak menyandang gelar doktor.
Awalnya, menurut Andreas, terminologi Dayak digunakan oleh
orang Eropa untuk membedakan dengan penduduk beragama Islam. Kata Dayak
pada masa Orde Lama selalu berkonotasi buruk, berbau penghinaan.
Sejumlah tipikal buruk yang ada pada orang asli Borneo selalu dilekatkan
pada orang Dayak.
Toh begitu, misionaris Katolik menggunakan terminologi
tersebut dalam penyebaran agama Katolik, pada akhirnya memang kata Dayak
bisa mempersatukan penduduk asli Kalimantan yang bukan Islam. "Dari
sini bisa dibuktikan peran gereja Katolik menjadi tidak terbantahkan
lagi,” kata Andreas.
Pada era otonomi daerah, identitas Dayak semakin menguat
terutama yang berkaitan dengan pemilihan Gubernur Kalimantan Barat. Hal
ini tercermin dalam berbagai kampanye politik menjelang pemilihan kepala
daerah (pilkada).
kesadaran terhadap pentingnya nama, agama, budaya, serta
sumber daya manusia semakin menguatkan keinginan masyarakat Dayak untuk
menegaskan eksistensinya.
“Kondisi politik lokal yang cenderung mengedepankan isu
seperti kesamaan etnis, budaya, serta agama memberi ruang yang cukup
luas terhadap putra daerah merebut posisi strategis di pemerintahan
daerah yang bisa juga diindikasikan sebagai ciri menguatnya identitas
Dayak, khususnya di tingkat lokal,” kata Andreas.
Ia juga mengungkapkan, konflik antaretnik yang melibatkan
etnik Dayak yang terjadi selama ini terbukti berdampak terhadap
penguatan identitas etnik Datak.
Semangat solidaritas yang dimiliki sesama etnik Dayak
menjadi semakin menguat dan berkontribusi terhadap keberhasilan politik
elite etnik Dayak dalam merebut kekuasaan. Kuatnya solidaritas etnik ini
tidak hanya menguntungkan politik etnik, tetapi juga menunjang
keberhasilan pengorganisasian ekonomi etnik Dayak.
“Hal ini bisa dilihat dari keberhasilan Credit Union (CU)
di Kalimantan Barat," ujar Andreas yang kelahiran Magelang, 27 Juni 1954
ini.
Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/content/read/agama-katolik-berperan-besar-pada-suku-dayak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.