Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 03 Januari 2012

Agama Katolik Berperan Besar pada Suku Dayak


Penulis : Yuyuk Sugarman   
(foto:dok/ist)
YOGYAKARTA - Agama Katolik mempunyai pengaruh besar dalam tumbuh dan kuatnya identitas suku Dayak. Bahkan, gereja Katolik berperan dalam membidani lahirnya Partai Persatuan Dayak. 
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat Drs Andreas Muhrotien, M.Si, saat ujian terbuka Program Doktor Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Senin (7/11), di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lewat disertasinya “Rekonstruksi Identitas Dayak pada Era Otonomi Daerah di Kalimantan Barat”, Andreas dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan berhak menyandang gelar doktor.
Awalnya, menurut Andreas, terminologi Dayak digunakan oleh orang Eropa untuk membedakan dengan penduduk beragama Islam. Kata Dayak pada masa Orde Lama selalu berkonotasi buruk, berbau penghinaan. Sejumlah tipikal buruk yang ada pada orang asli Borneo selalu dilekatkan pada orang Dayak.
Toh begitu, misionaris Katolik menggunakan terminologi tersebut dalam penyebaran agama Katolik, pada akhirnya memang kata Dayak bisa mempersatukan penduduk asli Kalimantan yang bukan Islam. "Dari sini bisa dibuktikan peran gereja Katolik menjadi tidak terbantahkan lagi,” kata Andreas.
Pada era otonomi daerah, identitas Dayak semakin menguat terutama yang berkaitan dengan pemilihan Gubernur Kalimantan Barat. Hal ini tercermin dalam berbagai kampanye politik menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).
kesadaran terhadap pentingnya nama, agama, budaya, serta sumber daya manusia semakin menguatkan keinginan masyarakat Dayak untuk menegaskan eksistensinya.
“Kondisi politik lokal yang cenderung mengedepankan isu seperti kesamaan etnis, budaya, serta agama memberi ruang yang cukup luas terhadap putra daerah merebut posisi strategis di pemerintahan daerah yang bisa juga diindikasikan sebagai ciri menguatnya identitas Dayak, khususnya di tingkat lokal,” kata Andreas.
Ia juga mengungkapkan, konflik antaretnik yang melibatkan etnik Dayak yang terjadi selama ini terbukti berdampak terhadap penguatan identitas etnik Datak.
Semangat solidaritas yang dimiliki sesama etnik Dayak menjadi semakin menguat dan berkontribusi terhadap keberhasilan politik elite etnik Dayak dalam merebut kekuasaan. Kuatnya solidaritas etnik ini tidak hanya menguntungkan politik etnik, tetapi juga menunjang keberhasilan pengorganisasian ekonomi etnik Dayak.
“Hal ini bisa dilihat dari keberhasilan Credit Union (CU) di Kalimantan Barat," ujar Andreas yang kelahiran Magelang, 27 Juni 1954 ini.  
 Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/content/read/agama-katolik-berperan-besar-pada-suku-dayak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini