Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 18 Januari 2012

Kelompok Syiah di Sampang Disatroni Massa


18.01.2012 11:44

  

(foto:dok/beritasatu.com)
SAMPANG - Kelompok Islam Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Sampang, Madura kembali disatroni sekelompok massa.

"Suasana di dua desa itu sejak tadi malam hingga saat ini mencekam, dan warga Syiah ketakutan untuk keluar rumah," kata kuasa hukum kelompok Islam Syiah dari Ahlul Bait Indonesia (ABI) Muhammad Hadun, Rabu (18/1).

Pada Selasa (17/1) malam, sekelompok massa dengan menggunakan senjata tajam berupaya mendekati pemukiman kelompok Islam Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang.

Bahkan kedua kelompok ini sempat berhadap-hadapan dan saling menantang carok, yakni berkelahi dengan menggunakan senjata tajam (celurit), namun berhasil diredam oleh petugas keamanan dari unsur polisi dan TNI yang masih bertugas di wilayah itu.

Belum diketahui penyebab memanas situasi di dua desa itu, namun menurut Muhammad Hadun, karena kelompok lain menginginkan agar penganut Islam Syiah keluar dari Desa Karang Garam dan Desa Bluuran, karena dianggap Islam Syiah merupakan aliran Islam sesat.

"Kami meminta agar petugas netral dalam hal ini dan tidak membiarkan aksi kekerasan terjadi. Kelompok Islam Syiah mau kembali ke kampung halamannya, itu kan atas jaminan dari polisi bahwa situasi di sana aman dan tidak akan ada adi penyerbuan," ucap Muhammad Haddun.
Buktinya, sambung dia, setelah kelompok Syiah kembali, mereka tetap masih disatroni dan sebagian masyarakat masih menganggap kelompok Islam Syiah sebagai aliran Islam sesat, dan harus pergi dari Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran.

Aparat kepolisian dari jajaran Polres Sampang hingga kini belum bersedia memberikan pernyataan pers, terkait situasi di lokasi pemukiman Syiah yang kembali memanas.

Bahkan polisi juga melarang wartawan untuk datang ke lokasi dengan alasan takut disandera massa, sebagaimana pernah menimpa kontributor Metro TV di Madura, beberapa waktu lalu.

"Sebaiknya jangan ke lokasi, kami masih berupaya menenangkan massa," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sampang Kompol Danuri.

Sebelumnya, Kabag Kesbang Pemkab Sampang Rudi Seteady memastikan, tidak akan ada lagi penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah di Desa Karang Garam, dan Desa Bluuran, karena semua pihak telah bersepakatan untuk menjaga kondisi keamanan, khusus para tokoh ulama dan tokoh masyarakat di wilayah itu. (Ant)
sumber: http://www.sinarharapan.co.id/content/read/kelompok-syiah-di-sampang-distaroni-massa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini