Penulis : Rikando Somba
WASHINGTON – Pasukan Khusus Pengawal Presiden Barack
Obama (Secret Service) menurunkan tim khusus untuk merespons pelemparan
bom asap ke Gedung Putih, Selasa (17/1) malam waktu setempat atau Rabu
pagi WIB.
Saat bom dilemparkan, keluarga Obama tengah makan malam memperingati hari ulang tahun ibu negara, Michele Obama. Namun, mereka diminta untuk menunda kepulangan ke kediamannya karena masih banyak pemrotes dari gerakan Occupy Wall Street yang berada di sekitar lokasi. Diperkirakan, ada 1.000-an pemrotes di wilayah paling penting di negeri adidaya itu.
Saat bom dilemparkan, keluarga Obama tengah makan malam memperingati hari ulang tahun ibu negara, Michele Obama. Namun, mereka diminta untuk menunda kepulangan ke kediamannya karena masih banyak pemrotes dari gerakan Occupy Wall Street yang berada di sekitar lokasi. Diperkirakan, ada 1.000-an pemrotes di wilayah paling penting di negeri adidaya itu.
Meski belum ada penahanan dan pengumuman siapa yang
melakukan tindakan tersebut, Secret Service meningkatkan status Siaga di
seputar kediaman dan tempat kerja Presiden AS tersebut.
Secret Service juga menurunkan robot pengecek bom untuk mengawasi ada tidaknya bom asap atau bom lain di sekitar utara Gedung Putih. Kini semua orang juga dilarang memasuki arena paling penting di negeri adidaya itu melalui gerbang utara. Para tamu diawasi dan diperiksa lebih ketat.
Secret Service juga menurunkan robot pengecek bom untuk mengawasi ada tidaknya bom asap atau bom lain di sekitar utara Gedung Putih. Kini semua orang juga dilarang memasuki arena paling penting di negeri adidaya itu melalui gerbang utara. Para tamu diawasi dan diperiksa lebih ketat.
Ditahan
Ketegangan suasana terjadi di sekitar Gedung Putih sejak Selasa siang. Para pemrotes berkumpul di halaman Capitol, gedung parlemen. Mereka meneriakkan antikapitalisme dan antikorupsi.
Ketegangan suasana terjadi di sekitar Gedung Putih sejak Selasa siang. Para pemrotes berkumpul di halaman Capitol, gedung parlemen. Mereka meneriakkan antikapitalisme dan antikorupsi.
Akibat demonstrasi ini, empat orang ditahan aparat. Mereka
yang ditangkap adalah yang membentangkan spanduk besar di gerbang
gedung parlemen. Aparat menangkap mereka dengan alasan vandalisme. “Kami
ini adalah 99 persen dari warga AS,” demikian bunyi salah satu spanduk
besar di depan gedung parlemen.
“Kongres tak memperhatikan warga biasa karena mereka sudah tercemar dana politik dari berbagai perusahaan besar. Suara rakyat tak lagi didengar,” kata Lozada, salah satu pengacara yang memimpin gerakan Occupy Wall Street dan Occupy White House.
“Kongres tak memperhatikan warga biasa karena mereka sudah tercemar dana politik dari berbagai perusahaan besar. Suara rakyat tak lagi didengar,” kata Lozada, salah satu pengacara yang memimpin gerakan Occupy Wall Street dan Occupy White House.
Sementara itu, Oscar Ramiro Ortega-Hernandez (21), pria
yang menembak Gedung Putih pada November lalu, kini didakwa pidana
percobaan pembunuhan Obama. Ortega juga didakwa menyerang polisi
sebagaimana diberitakan AFP, Rabu (18/1).
Jaksa federal meminta Ortega menjalani tes dilakukan lebih baik lagi sehingga Hernandez dapat mempertangungjawabkan perbuatannya secara hukum melalui proses peradilan.
Jaksa federal meminta Ortega menjalani tes dilakukan lebih baik lagi sehingga Hernandez dapat mempertangungjawabkan perbuatannya secara hukum melalui proses peradilan.
"Pada sekitar November tanggal 11, 2011, terdakwa Oscar
Ortega Hernandez secara sengaja berusaha membunuh Presiden Amerika
Serikat Barack Obama," bunyi petikan dakwaan itu.
Polisi Pennsylvania menangkap Ortega di sebuah hotel di Indiana tak lama usai ia melakukan perbuatannya. Ia menembak Gedung Putih dengan dua kali tembakan. Satu peluru berhasil menembus kaca jendela.
Sementara peluru lainnya ditemukan pada eksterior bangunan. Saat Ortega melakukan penembakan, Obama dan istrinya, Michelle, tengah menghadiri pertandingan basket di San Diego, California. (Fox News/Washington Post)
sumber: http://www.sinarharapan.co.id/content/read/dilempar-bom-asap-gedung-putih-siaga-1/
Polisi Pennsylvania menangkap Ortega di sebuah hotel di Indiana tak lama usai ia melakukan perbuatannya. Ia menembak Gedung Putih dengan dua kali tembakan. Satu peluru berhasil menembus kaca jendela.
Sementara peluru lainnya ditemukan pada eksterior bangunan. Saat Ortega melakukan penembakan, Obama dan istrinya, Michelle, tengah menghadiri pertandingan basket di San Diego, California. (Fox News/Washington Post)
sumber: http://www.sinarharapan.co.id/content/read/dilempar-bom-asap-gedung-putih-siaga-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.