Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Senin, 18 April 2011

Aksi Terorisme


Bom di Masjid Bukan Pertama Kali
Maria Natalia | Tri Wahono | Jumat, 15 April 2011 | 19:14 WIB
Dibaca: 8405

 
GOOGLE EARTH - SHUTTERSTOCK Lokasi ledakan di Mesjid At-Taqwa yang berada di dalam komplek Kepolisian Resor Cirebon, Jawa Barat, Jumat siang (15/4/2011).
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menyatakan, bom bunuh diri di rumah ibadah umat Muslim, seperti di Masjid Adz Zikro yang terletak di Markas Polres Resor Kota Cirebon, bukan merupakan peristiwa baru. Menurutnya, serangan bom di masjid sebelumnya juga pernah dilakukan di Indonesia.

"Masjid diserang bukan hal baru. Dulu, kan, sudah pernah masjid diserang, seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Syuhada di Yogyakarta," ungkap Noor Huda Ismail saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/4/2011). Kasus bom pernah terjadi di Masjid Istiqlal Jakarta pada 19 April 1999. Selain itu, bom juga pernah terjadi di Masjid Syuhada Yogyakarta yang terjadi pada Desember 2010.
Namun, kedua tempat tersebut bukan bom bunuh diri. Bedanya, lanjut Noor Huda, kali ini bom yang terjadi di Cirebon berpola bom bunuh diri.
Noor merujuk bahwa modus pelaku pengeboman diduga mirip dengan jaringan-jaringan lama yang melakukan pengeboman dengan cara bom bunuh diri. Terutama, jaringan Al Qaeda yang sudah terkenal selama ini dengan pola merekrut relawan untuk melakukan bom bunuh diri.
"Kalau kita melihat tren jaringannya, mirip dengan tahun-tahun sebelumnya pada peristiwa bom yang sudah lalu, ada tautan ideologi dengan Al Qaeda. Tapi saya tidak mengatakan ini Al Qaeda, hanya tautan ideologinya yang ada kemiripan dengan cara bom bunuh diri," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, sebelum peristiwa bom bunuh di masjid itu, terjadi beberapa saksi melihat gerak-gerik pelaku bom bunuh diri mencurigakan sejak awal. Ia berpakaian serba hitam: celana hitam, kaus hitam, dan jaket hitam. Ia bahkan tampak menutup-nutupi sesuatu di balik jaket hitamnya. Saat sedang shalat Jumat itu, bom meledak.
Sementara identitas pelaku pengeboman belum diketahui. Jasad pelaku bom bunuh diri dibawa ke RS Polri Dr Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah dibawa sekitar pukul 16.23 WIB dari Mapolres Kota Cirebon.
Sumber : kompas.com/Jumat, 15 April 2011 | 19:14 WIB 
http://nasional.kompas.com/read/2011/04/15/19144273/Bom.di.Masjid.Bukan.Pertama.Kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini