Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Selasa, 26 April 2011

Ba'asyir Juga Sebut Yudhoyono Kafir


Ba'asyir Juga Sebut Yudhoyono Kafir  

Abu Bakar Baasyir. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Amir Jamaah Anshorut Tauhid  Abu Bakar Ba'asyir mengatakan,  karena tak menjalankan aturan syariat Islam dengan benar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa disebut kafir. 
Pernyataan ini disampaikan Baasyir dalam persidangan kasus terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. " Konsekuensinya kalau tidak menjalankan syariat Islam dengan benar ya Yudhoyono kafir" kata Baasyir, Senin 25 April 2011. Sebelumnya, di awal sidang ia menyebutkan semua pemimpin Indonesia thogut.
Terdakwa kasus terorisme ini mengatakan, selama  kepemimpinan SBY, Islam selalu tersudutkan dengan berbagai macam fitnah. Sehingga cara yang harus ditempuh seorang pemimpin adalah menjalankan hukum Islam secara benar. "Siapa pun pemimpin yang tidak mau menerima hukum Islam, maka itu hukumnya kafir," ujar Baasyir kembali mengulang.
Bukan hanya itu, Baasyir pun tak segan menyebut semua pemimpin Indonesia thogut karena tidak melaksanakan hukum Islam secara benar. "Mulai thogut Soekarno sampai thogut Yudhoyono, semuanya tidak menerima hukum Islam dengan benar," ujarnya dengan berapi-api.
Dalam konsep daulah Islamiyah yang dimaksud Ba'asyir, semua warga negara yang tidak melaksanakan hukum Islam secara benar disebut kafir. "Itu konsekuensinya," ujarnya.
Amir Jamaah Anshorut Tauhid ini kembali menjalani sidang lanjutan hari ini. Dia dituding mendalangi sejumlah kasus terorisme di Indonesia, termasuk ikut mendanai kamp pelatihan militer di Aceh. Ia dijerat Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
JAYADI SUPRIADIN 
Sumber : TEMPO Interaktif, Jakarta, 25 april 2011
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/04/25/brk,20110425-329795,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini